WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Majalah Sains "Scientific American" dilansir dari Washington Post, untuk kali pertama dalam 175 tahun mendukung kampanye presiden Amerika Serikat (AS), yaitu terhadap calon presiden Joe Biden.
Majalah yang didirikan sejak 1845 itu mengumumkan keterlibatan mereka dalam kampanye Biden melalui media sosial Twitter.
Scientific American has never endorsed a presidential candidate in our 175-year history—until now.
The 2020 election is literally a matter of life and death. We urge you to vote for health, science and Joe Biden for President.https://t.co/8TlH7shjFn
— Scientific American (@sciam) September 15, 2020
Namun permasalahannya, dikutip dari The National Pulse, Scientific American bukanlah majalah Amerika. Majalah sains itu rupanya dimiliki oleh Jerman.
Baca juga: Trump Tuding Biden Pakai Obat, Minta Tes Narkoba Sebelum Debat Capres
Pada tahun 2008, kepemilikan Scientific American diserahkan ke Nature Publishing Group di London, Inggris. Kemudian beralih ke Springer Nature dan akhirnya menjadi milik Holtzbrink Publishing Group Jerman yang berbasis di Stuttgart.
Sejak itu, majalah Scientific American semakin bermain politis dan sekarang mencoba mempertimbangkan pemilihan presiden AS dari kantor mereka di Stuttgart, Jerman.
This magazine is owned by a German company headquartered in Stuttgart... https://t.co/cl2u3ccG7N
— Raheem Kassam (@RaheemKassam) September 15, 2020
Melansir Scientific American, dalam editorial mereka yang penuh semangat yang diterbitkan secara online pada Selasa kemarin (15/9/2020), dewan editorial mendukung mantan wakil presiden Joe Biden yang menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Baca juga: Tepis Isu Pemanasan Global, Biden Sebut Trump Pembakar Iklim
Dewan editorial Scientific American juga memanggil Biden dengan sebutan kandidat "yang menawarkan rencana berdasarkan fakta untuk melindungi kesehatan kita, ekonomi kita dan lingkungan."
Mereka juga memberikan alasan pendukungan termasuk salah satunya dengan memberikan pernyataan penolakan terhadap calon presiden Donald Trump.
"Bukti dan sains telah menunjukkan bahwa Donald Trump telah sangat buruk merusak AS dan rakyatnya, karena dia menolak pembuktian [ilmiah] dan sains.
Contoh yang paling parah adalah dia telah tidak jujur dan tidak kompeten dalam merespons wabah Covid-19 yang mengakibatkan lebih dari 190.000 warga Amerika kehilangan nyawa pada pertengahan September."
Baca juga: Donald Trump Sebut Joe Biden Bodoh Sekaligus Disuruh Minta Maaf
Majalah itu juga membeberkan bahwa Trump telah menyerang fasilitas-fasilitas medis dan agen-agen ilmiah yang mampu membantu AS menghadapi tantangan seperti wabah.
Dengan mendukung Biden, mereka yakin rakyat AS akan kembali mendapatkan lingkungan yang lebih aman, lebih makmur dan lebih adil di masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.