Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kecelakaan, Pria India jadi Manusia Kalkulator Tercepat di Dunia

Kompas.com - 12/09/2020, 21:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

NEW DELHI, KOMPAS.com - Dalam hal matematika, Neelakantha Bhanu Prakash bisa dikatakan sama cepatnya dengan peraih medali emas Olimpiade dari Jamaika, Usain Bolt di lintasan lari.

Pada usia 20 tahun ia memenangkan medali emas di kejuaraan dunia mencongak, atau menghitung tanpa alat. Ia merupakan pemenang pertama dari India.

Ia berkata matematika adalah "olahraga yang menguras mental" dan misi terbesarnya ialah "menghapus fobia matematika."

Baca juga: Cerita Sopir Innova yang Viral Keluar Parkiran Sempit: Enggak Masalah buat Saya

Bhanu - begitu ia biasa dipanggil - "selalu berpikir tentang angka-angka" dan sekarang merupakan manusia kalkulator tercepat di dunia.

Ia membandingkan mencongak dengan lari jarak pendek, mengatakan tidak ada yang mempertanyakan orang yang bisa berlari cepat, tapi selalu ada pertanyaan tentang apa gunanya mencongak.

"Kita merayakan seseorang seperti Usain Bolt ketika ia melakukan sprint 10 meter dalam 9,8 detik," katanya kepada BBC Radio 1 Newsbeat, "tapi kita tidak berkata apa gunanya lari cepat bila sudah ada mobil dan pesawat terbang."

"Ini tentang menginspirasi orang-orang bahwa tubuh kalian bisa melakukan sesuatu yang tak terbayangkan - dan begitu pula dengan hitung-menghitung dan matematika."

Baca juga: Memangnya, Siapa yang Mau Pergi ke India? Sindir Netizen China soal Aturan Visa India

"Menjaga otak tetap sibuk"

Anda mungkin berpikir, Bhanu dilahirkan sebagai jenius matematika, tapi tidak begitu kenyataannya.

Adalah kecelakaan ketika usianya lima tahun, yang membuatnya harus dirawat di tempat tidur karena cedera di kepala, yang memantik perjalanan luar biasanya di dunia angka-angka.

"Orang tua saya diberi tahu bahwa kemampuan kognisi saya mungkin terganggu.

"Jadi saya mulai belajar mencongak supaya bisa bertahan hidup, untuk menjaga otak saya tetap sibuk."

Neelakantha Bhanu Prakash manusia kalkulator tercepat di dunia, membantu warga di pedesaan India belajar matematika selama lockdown.NEELAKANTHA BHANU PRAKASH via BBC INDONESIA Neelakantha Bhanu Prakash manusia kalkulator tercepat di dunia, membantu warga di pedesaan India belajar matematika selama lockdown.
Bhanu berkata bahwa di India, biasanya anak dari keluarga kelas menengah seperti dirinya bercita-cita mendapatkan pekerjaan bagus atau mendirikan bisnis, dan tidak menjajal bidang yang tidak umum seperti matematika.

Namun dengan keterampilannya bermain angka, Bhanu tak lama lagi akan mendapatkan gelar Sarjana Matematika.

Baca juga: 5 Jet Tempur Rafale Sudah Datang, India Gertak Musuh-musuhnya

"Olahraga yang menguras mental"

Seperti kompetitor level elite lainnya, Bhanu mengandalkan persiapan untuk bisa sukses.

Tapi tidak sesederhana duduk di depan meja dan belajar, alih-alih, Bhanu menganggap persiapannya sebagai "olahraga yang menguras mental".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com