MANILA, KOMPAS.com - Marinir Amerika Serikat (AS) pembunuh wanita transgender yang diampuni Presiden Rodrigo Duterte, wajib membantu Filipina mendapat akses ke vaksin corona yang dikembangkan "Negeri Paman Sam".
Hal tersebut disampaikan juru bicara Duterte pada Kamis (10/9/2020).
"Saya menerima kenyataan bahwa presiden menjunjung tinggi kepentingan nasional yang lebih tinggi," kata juru bicara Harry Roque dikutip dari AFP, meski dia bersikeras itu pendapat pribadinya, bukan Duterte.
Baca juga: Duterte Ampuni Marinir AS yang Bunuh Transgender di Filipina
Duterte memicu kontroversi awal pekan ini, karena memberikan ampunan secara mengejutkan ke Kopral Lance Joseph Scott Pemberton.
Marinir AS itu sudah setengah jalan menjalani hukuman 10 tahun penjara, karena membunuh Jennifer Laude pada Oktober 2014.
Laude ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar motel di Filipina utara, beberapa jam setelah bertemu Pemberton di sebuah bar kota Olongapo.
Baca juga: Berencana Pantau Aktivitas Rakyat Lewat Medsos, Polisi Filipina Dikritik
Roque mengatakan, pengampunan itu terkait dengan keinginan Duterte mendapatkan akses cepat ke vaksin Covid-19, penyakit yang sudah menginfeksi sekitar seperempat juta orang Filipina dan menewaskan lebih dari 4.000 di antaranya.