BEIRUT, KOMPAS.com - Para pemimpin Hezbollah dan Hamas bertemu untuk membahas normalisasi diplomatik antara Israel dengan negara-negara Arab.
Sebuah laporan yang dikutip kantor berita AFP mengonfirmasi pertemuan dua pimpinan kelompok musuh Israel itu pada Minggu (6/9/2020).
Mereka menekankan "stabilitas" dari "poros perlawanan" terhadap Israel, ungkap saluran tv Al Manar yang dikelola Hezbollah.
Akan tetapi tidak dikatakan di mana atau kapan pertemuan itu berlangsung.
Baca juga: Gerakan Sayap Kanan AS Diduga Pasok Persenjataan ke Hamas
Hassan Nasrallah pimpinan Hezbollah yang didukung Iran, terfoto bertemu dengan Ismail Haniyeh yang mengepalai biro politik Hamas, kelompok radikal yang mengontrol Jalur Gaza.
Mereka membahas "perkembangan politik dan militer di Palestina, Lebanon serta kawasan lain" dan "bahaya bagi perjuangan Palestina" termasuk rencana Arab untuk normalisasi" dengan Israel, lapor Al Manar.
Pertemuan itu diadakan setelah pengumuman pada 13 Agustus bahwa Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk menormalisasi hubungan.
Baca juga: Usai Berperang 3 Minggu, Hamas dan Israel Sepakat Akhiri Baku Tembak
Sementara upaya diplomatik yang didukung Amerika Serikat (AS) bertujuan untuk meningkatkan aliansi regional melawan Iran, Palestina mengecam perdamaian itu sebagai "tikaman dari belakang".
Alasannya, karena mereka tetap di bawah pendudukan Israel dan tidak memiliki negara sendiri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya sedang dalam pembicaraan dengan para pemimpin Arab dan negara-negara Islam lainnya tentang normalisasi hubungan, menyusul kesepakatan dengan UEA dan Mesir serta Yordania beberapa dekade lalu.
Baca juga: Hezbollah Berjanji Bakal Bunuh Tentara Israel jika Anggota Mereka Dibunuh
Haniyeh berada di Lebanon sejak Rabu (2/9/2020) yang merupakan kunjungan pertamanya ke negara itu dalam hampir 30 tahun.
Agendanya adalah berbicara tatap muka dan konferensi video dengan kelompok Palestina lainnya yang menentang inisiatif diplomatik Israel.
Militer Israel dalam beberapa pekan terakhir menyerang Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: Israel Gempur Pos Pengamatan Hezbollah di Perbatasan
Mereka juga masih terus melancarkan serangan udara di Suriah, melawan Hezbollah dan milisi pro-Iran lainnya yang bertempur di pihak rezim Presiden Bashar Al Assad.
Selama bertahun-tahun Nasrallah tinggal di lokasi rahasia dan sangat jarang muncul di depan umum.
Pada 2014 dia berkata sering pindah tempat tinggal.
Baca juga: Hezbollah Klaim Jatuhkan Pesawat Nirawak Milik Israel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.