Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Online Raksasa Milik ISIS Ditemukan, Apa Saja Isinya?

Kompas.com - 04/09/2020, 17:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

DAMASKUS, KOMPAS.com - Salah satu koleksi materi online terbesar milik kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam atau ISIS telah ditemukan oleh sejumlah peneliti Institut Dialog Strategis (ISD).

Perpustakaan digital ini berisi lebih dari 90.000 file, dan diperkirakan didatangi 10.000 pengunjung unik tiap bulan.

Para ahli mengatakan, perpustakaan ini menyediakan konten ekstremis di internet.

Baca juga: Berniat Serang Hagia Sophia, Pemimpin ISIS di Turki Ditangkap

Tapi, perpustakaan ini sulit dihapus karena tempat penyimpanan data tidak hanya berada di satu tempat.

Dan meskipun otoritas anti-terorisme di Inggris dan Amerika telah diperingatkan mengenai koleksi data-data ini, tapi kenyataannya perpustakaan tersebut terus berkembang.

"Teroris yang lebih baik"

Perpustakaan ini ditemukan setelah kematian Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, pada Oktober 2019.

Pada saat itu, banyak unggahan di media sosial yang mendukung organisasi ini memuat sebuah tautan pendek.

Tautan ini menuntun para peneliti pada kumpulan dokumen-dokumen dan video-video dalam sembilan bahasa yang berbeda.

Di dalamnya mencakup rincian dari sejumlah serangan, termasuk kasus serangan bom di Manchester Arena pada 22 Mei 2017, di London pada 7 Juli 2005 dan Amerika Serikat pada 11 September 2001.

Baca juga: Dukung ISIS, Seorang Wanita dari AS Dijatuhi Hukuman 7 Tahun Penjara

"[Perpustakaan ini memuat] semua hal yang kamu butuhkan untuk mengetahui perencanaan dan melancarkan sebuah serangan," kata Wakil Direktur ISD, Moustafa Ayad, yang menemukan arsip ISIS ini.

"Pada dasarnya hal-hal yang mengajarkan kamu cara menjadi seorang teroris yang lebih baik."

ISD memberi perpustakaan ini nama Tembolok Kekhalifahan. Tembolok (cache-dalam istilah komputer) adalah tempat penyimpanan data sementara, yang ada di dalam perangkat gawai.

Selama berbulan-bulan para peneliti mempelajari bagaimana perpustakaan ini berkembang, bagaimana pengelolaannya, dan siapa saja pengunjungnya.

Baca juga: Seorang Gadis Anggota ISIS Asal Inggris, Ingin Kembali Pulang Setelah Tinggal di Kamp Tahanan Suriah

Datanya tersebar ke seluruh sistem yang tidak terpusat, bukan hanya pada satu server komputer.

Siapa pun dapat membagikan konten ke seluruh jaringan, lewat server yang berasal dari banyak lokasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com