Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Mendiang Abraham Lincoln Dilelang, Penawaran Minimum Rp 140 Juta

Kompas.com - 29/08/2020, 16:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BOSTON, KOMPAS.com – Seikat rambut mendiang Presiden AS Abraham Lincoln akan dilelang.

Dilansir dari Associated Press, Jumat (28/8/2020), rambut tersebut juga dilelang bersamaan dengan telegram yang berlumuran darah.

Rumah Lelang RR yang berbasis di Boston, mengatakan penawaran telah dibuka secara daring dan akan dilakukan pelelangan pada 12 September di New Hampshire.

Pihak rumah lelang mematok penawaran minimum untuk rambut Lincoln tersebut senilai 10.000 dollar AS (Rp 140 juta).

Baca juga: 31 Oktober 1913, Lincoln Highway Resmi Jadi Jalan Raya Pertama di AS

Juru Bicara Rumah Lelang RR, Mike Graff, mengatakan pihaknya berharap rambut Lincoln tersebut setidaknya dapat terjual 75.000 dollar AS (Rp 1 miliar).

Seirat rambut tersebut memiliki panjang sekitar 5 sentimeter.

Rambut itu didapatkan saat pemeriksaan autopsi setelah Lincoln ditembak mati di Ford's Theater di Washington DC oleh John Wilkes Booth pada 1865.

Graff mengatakan rambut tersebut diberikan kepada Lyman Beecher Todd Itu diberikan kepada Lyman Beecher Todd, sepupu Mary Todd Lincoln, melalui sebuah telegram.

Baca juga: Ketika Trump Bandingkan Dirinya seperti Abraham Lincoln

Telegram beserta rambut tersebut dikirimkan oleh George Kinnear dan diterima pada pada 14 April 1865 pukul 23.00 waktu setempat.

Rumah Lelang RR menjamin keaslian rambut tersebut. Bukti lain keasliannya adalah sebuah surat yang ditulis oleh putra Lyman Beecher Todd, James Todd, pada 1945.

Dalam surat tersebut, James Todd mengatakan bahwa potongan rambut tersebut adalah “sepenuhnya menjadi hak asuh keluarga kami sejak saat itu”.

Sementara itu para sejarawan mengatakan telegram itu adalah hal yang penting.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS Abraham Lincoln Ditembak

Itu karena telegram tersebut membantah teori konspirasi bahwa Menteri Perang Edwin Stanton berencana membunuh Lincoln karena masalah pribadi dan perbedaan pandangan politik.

Graff menambahkan telegram tersebut adalah bukti untuk menyangkal teori misinformasi dan konspirasi dalam pembunuhan Lincoln.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com