MANARA, KOMPAS.com – Helikopter militer milik Israel menghantam pos-pos pengamatan kelompok milisi Hezbollah di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel.
Pihak militer Israel menyatakan serangan tersebut berlangsung pada Selasa (25/8/2020) malam sebagai balasan atas tembakan yang diarahkan ke pasukan Israel di daerah itu.
Dalam insiden penembakan tersebut, tidak ada personel militer Israel yang dilaporkan terluka sebagaimana dilansir dari Associated Press, Rabu (26/8/2020).
Tidak ada laporan kerusakan atau korban dari serangan helikopter tempur Israel di Lebanon tersebut.
Baca juga: Hezbollah Klaim Jatuhkan Pesawat Nirawak Milik Israel
Sebelumnya, pasukan Israel menembakkan suar dan peluru asap di sepanjang perbatasan yang dijaga ketat tersebut.
Militer juga memerintahkan warga sipil terdekat untuk berlindung di tempat lain dan memblokir jalan di dekat perbatasan.
Insiden serangan tersebut terjadi di dekat kota Manara, Israel.
Israel sebelumnya telah bersiap untuk menghadapi kemungkinan serangan dari kelompok milisi Hezbollah.
Baca juga: Kekuasaan Hezbollah yang Memicu Keruntuhan Lebanon
Itu karena bulan lalu serangan udara Israel menewaskan seorang milisi Hezbollah di Suriah.
Pada 27 Juli, militer Israel mengatakan telah menggagalkan upaya infiltrasi oleh milisi Hezbollah dalam pertempuran yang berkecamuk selama lebih dari satu jam.
Tidak ada pihak yang melaporkan adanya korban dan Hezbollah yang didukung Iran membantah terlibat.
Israel menganggap Hezbollah sebagai ancaman terberat dan paling nyata.
Baca juga: Anggota Hezbollah Bersalah Atas Pembunuhan Rafic Hariri, Mantan PM Lebanon 2005 Silam
Setelah berjuang melawan Israel hingga menemui jalan buntu selama perang yang berlangsung selama sebulan pada 2006, Hezbollah diyakini jauh lebih kuat saat ini.
Pejabat Israel memperkirakan bahwa Hezbollah memiliki sekitar 130.000 roket dan rudal yang mampu menyerang hampir segala tempat di Israel.
Kelompok itu juga telah memperoleh pengalaman tempur yang berharga karena bertempur bersama pasukan Iran yang mendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad dalam perang saudara Suriah.
Baca juga: Menlu Arab Saudi: Perbuatan Hezbollah Khawatirkan Semua Orang
Israel telah mengakui melakukan sejumlah serangan udara di Suriah.
Israel beralasan hal itu dimaksudkan untuk menghentikan transfer senjara canggih dari Iran ke Hezbollah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.