Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 17 Tahun Disiksa dan Digunduli karena Pacaran Beda Agama, Ini Janji Menteri Perancis

Kompas.com - 25/08/2020, 20:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

PARIS, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin berjanji, dia akan mendeportasi keluarga yang menyiksa dan menggunduli gadis 17 tahun karena pacaran beda agama.

Remaja Muslim Bosnia itu menderita memar dan retak tulang iga dalam serangan di Besangon, sekitar 112 km dari utara Geneva, pada Senin pekan lalu (17/8/2020).

Sementara penyelidikan digelar, Darmanin memperingatkan ayah, ibu, paman, dan bibi gadis itu, mereka bisa dideportasi jika kasusnya sudah masuk pengadilan.

Baca juga: UEA Terbitkan Akta Kelahiran untuk Bayi Pasangan Beda Agama

"Mereka akan segera diusir ke perbatasan karena mereka sama sekali tidak layak untuk mendiami tanah ini," tegas Darmanin.

Serangan itu bermula beberapa bulan lalu ketika si gadis 17 tahun, datang dari Bosnia dan Herzegovina di 2017, berpacaran dengan pemuda Kristen.

Karena takut akan amarah keluarganya jika dia ketahuan pacaran beda agama, dia pun kabur dan tinggal bersama si pacar yang berusia 20 tahun.

Le Parisien via Daily Mail melaporkan Senin (24/8/2020), empat hari kemudian remaja Muslim itu setuju pulang dan mencoba membujuk keluarganya.

Namun, seperti yang dia ungkapkan kepada polisi, keluarganya malah menyiksanya, dengan sejumlah kerabatnya memukul dan menendangnya.

Remaja yang tidak disebutkan identitasnya itu menerangkan, ayahnya kemudian mengambil gunting dan meminta kepadanya si paman agar dia digunduli.

Pacarnya kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian dan melapor ke polisi, yang disebutkan tiba dalam waktu yang tidak lama.

Baca juga: Menteri PPA Sebut Ada 15 Laporan Diskriminasi di Sekolah karena Beda Agama

Keluarga gadis itu dituding mencoba menyembunyikannya. Namun, polisi berhasil mengeluarkannya dan menangkap ayah hingga bibinya.

Keempat keluarganya kemudian dijerat dengan tuduhan melakukan penyerangan pada anak di bawah umur, dengan gadis 17 tahun itu dipindahkan ke tempat aman.

Kasus tersebut kemudian menjadi perhatian di Perancis, dengan Menteri Kewarganegaraan Marlene Schiappa menyebut seharusnya keluarga korban merasa malu.

Darmanin menyebut serangan itu sebagai "aksi barbar", dan menjanjikan keluarga itu bakal mendapat "serangkaian hukuman" sebelum dideportasi.

Tensi antara kalangan Muslim Bosnia, dikenal juga sebagai Bosniak, dengan Kristen masih tinggi meski Perang Bosnia sudah 25 tahun berlalu.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan Pew Research, terungkap hanya 15 persen dari Muslim Bosnia yang ikhlas jika anak mereka menikah dengan orang Kristen.

Baca juga: Saksi Ahli Sebut Tak Ada Hukum Positif Melarang Pemilih Beda Agama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com