WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah mengidentifikasi beberapa benih yang dikirim dari China tanpa diminta ke ratusan orang Amerika.
Laporan yang dilansir dari Daily Mail pada Minggu (2/8/2020), paket misteri benih telah diterima oleh warga Amerika di semua 50 negara bagian.
Pihak berwenang menyarankan paket yang dikirim tanpa diminta itu digolongkan sebagai bagian dari penipuan.
Pejabat telah memperingatkan orang Amerika untuk tidak menanam benih, di tengah kekhawatiran bahwa beberapa benih mungkin adalah spesies jenis invasif yang dapat menghancurkan tanaman dan serangga lokal.
Baca juga: Taiwan Beli Jet Tempur F-16 dari AS, China Berang
Osama El-Lissy, bagian dari program perlindungan tanaman dari Layanan Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Tanaman USDA, mengatakan mereka telah mengidentifikasi lebih dari puluhan spesies tanaman di antara sampel yang telah mereka uji sejauh ini.
Ada 14 spesies benih yang berbeda yang telah diidentifikasi, termasuk mustard, kubis, morning glory, dan beberapa rempah, seperti mint, sage, rosemary, lavender. Kemudian, benih lain seperti bunga sepatu dan mawar.
"Ini hanyalah sebagian dari sampel yang telah kami kumpulkan sejauh ini," ujar El-Lissy.
USDA telah meminta semua pihak yang menerima untuk melaporkan paket benih tersebut ke pihak berwajib, dan tidak perbolehkan untuk menanamnya.
Baca juga: Sayap Ayam Beku Impor dari Brasil Terlacak Positif Virus Corona di China
Pekan ini, USDA mengumumkan bahwa paket benih yang tidak diminta itu "tampaknya berasal dari China".
Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman (APHIS) USDA bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Keamanan Dalam Negeri, dan lembaga-lembaga lainnya, sedang menyelidiki benih dan situasinya.
"Saat ini, kami tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu selain "penipuan besar-besaran", di mana orang menerima barang yang tidak diminta. Kemudian penjual memposting ulasan pelanggan palsu untuk meningkatkan penjualan," ujar USDA dalam rilisnya.
USDA saat ini mengumpulkan paket benih dari penerima dan akan menguji isinya, serta menentukan apakah mengandung sesuatu yang dapat menjadi perhatian bagi pertanian AS atau lingkungan.
Baca juga: Sampah Makanan Menumpuk, China Kritik Tren Mukbang dan Luncurkan Kampanye Piring Bersih
Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri di China, mengatakan selama konferensi pada Selasa lalu, bahwa label alamat yang terlihat pada paket itu dipalsukan.
Dia juga mengatakan bahwa China Post telah melakukan pembicaraan dengan Kantor Pos AS (USPS), agar paket dikirim ke China untuk penyelidikan, berdasarkan laporan CNN.
Dalam sebuah pernyataan, USPS mengatakan bahwa mereka mengetahui pengiriman tersebut dan sedang melakukan percakapan dengan mitra federal, negara bagian dan lokal mengenai langkah selanjutnya.