Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Malaysia, 9 Bayi Dibuang Setiap Bulannya

Kompas.com - 15/08/2020, 13:55 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber the star

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Dari beberapa insiden baru-baru ini, terungkap bagaimana orang-orang membuang bayi mereka, darah daging mereka sendiri di pinggir jalan, maupun di jendela rumah orang lain.

Bayi-bayi yang dibuang, dibungkus kantong kertas, atau dimasukkan ke dalam kotak yang ditutupi beberapa helai dedaunan.

Sekitar 53 kasus pembuangan bayi terjadi antara Januari dan Juni pada tahun ini, ungkap Kementerian Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Malaysia seperti dikutip The Star.

Itu artinya, sekitar 9 bayi ditinggalkan tiap bulannya pada tahun 2020 dan sebagian besar, ironisnya ditemukan dalam keadaan sudah tewas.

Sebanyak 652 kasus tercatat sejak 2015 sampai Juni 2020 dengan Selangor menduduki puncak daftar insiden terbanyak, 139 kasus.

Sesudah itu ada Johor (83), Kuala Lumpur (70), Sabah (69) dan Kedah (52), menurut data dari Divisi Investigasi Seksual, Wanita dan Anak (D11) di Bukit Aman.

Dari total, 65 persen bayi ditemukan tewas, kata asisten direktur D11 Supt Siti Kamsiah Hassan.

Baca juga: Penggembala Sapi Temukan Jenazah Bayi Terbungkus Pembalut Wanita

“Sebagian besar ditemukan di kawasan perumahan, toilet, tempat pembuangan sampah, sistem pembuangan limbah dan saluran air. Ini adalah tempat pembuangan sampah umum karena tidak ada kamera CCTV, jarang dikunjungi oleh publik dan mudah diakses," katanya pada Sunday Star.

Pembuangan bayi adalah masalah yang sudah berlangsung lama dan rumit.

Bulan lalu, seorang pelajar berusia 18 tahun yang diduga membuang bayinya yang baru lahir dari unit apartemen lantai 13 di Georgetown, didakwa dengan pembunuhan, sebuah pelanggaran yang membawa hukuman mati setelah dinyatakan bersalah.

Bagaimana pun, beberapa orang berpendapat bahwa dakwaan itu terlalu keras, karena banyak kasus melibatkan remaja yang kurang mendapat dukungan, pendidikan seks dan penyadaran.

Beberapa orang lainnya percaya inilah saatnya untuk lebih banyak mengurus bayi-bayi yang dibuang melalui Baby Hatch atau Baby Box, fasilitas yang menyediakan tempat aman bagi mereka untuk diserahkan secara legal, untuk diadopsi.

Namun, pemerintah Perak mengatakan tidak mendukung hal itu, untuk menghindari peningkatan aktivitas pembuangan bayi.

Adapun bagi Kementerian, dibutuhkan lebih banyak upaya untuk mempelajari langkah ini terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu.

"Memiliki Baby Hatch akan memungkinkan campur tangan. Hal itu adalah tindakan yang masih banyak didebat, namun juga masuk akal dalam menjaga hak asasi dan kesejahteraan dari bayi."

Baca juga: Pelaku Pembuang Bayi di Sleman Seorang Pelajar dan Mahasiswa Kedokteran

Halaman:
Sumber the star
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com