Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Demo Besar, Kerajaan Thailand Berpesta Rayakan Ulang Tahun Ibu Ratu

Kompas.com - 14/08/2020, 14:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

BANGKOK, KOMPAS.com - Kerajaan Thailand merayakan ulang tahun ke-88 Ibu Ratu Suri, di tengah gelombang protes besar anti-pemerintah yang melanda negara tersebut.

Raja Maha Vajiralongkorn - yang juga dikenal sebagai Rama X - difoto sedang memegang tangan Ibu Suri Sirikit saat seremoni.

Perayaan ulang tahun itu juga dihiasi cahaya lilin dan hari libur nasional.

Baca juga: Demo, Pelajar Thailand Hadapi Militer Pelahap Maut

Sementara itu Ibu Suri Sirikit berbusana dengan motif bunga-bunga, lengkap dengan kalung mutiara saat berfoto bareng putra dan menantunya, Ratu Suthida.

Ibu Suri Sirikit lahir di Bangkok pada 1932 dan menghabiskan masa kecilnya di Thailand, Inggris, Denmark, dan Perancis.

Dia menikah dengan Raja Rama atau Rama IX pada 1950, dan pasangan itu tetap bersama hingga sang suami meninggal pada 2016.

Ia terkenal dengan penampilannya yang glamor, tapi dalam beberapa tahun terakhir jarang terlihat di depan publik setelah terkena stroke pada 2012.

Namun pesta ulang tahun ini mendapat kritikan pedas, lantaran digelar saat terjadi demo besar.

Baca juga: Aksi Demo di Thailand Meluber ke Kota-kota Lain

Sekitar 4.000 demonstran turun ke jalan di Bangkok pekan ini, dan membacakan daftar tuntutan untuk kerajaan termasuk reformasi hukum "lese majeste" yang melindungi Raja dari kritik.

Aktivis juga mengkritisi Raja Maha Vajiralongkorn yang super kaya dan berfoya-foya serta menghabiskan sebagian besar waktunya di Jerman.

Para demonstran sebelumnya telah menyindir Raja Maha, dengan menanyakan cuaca di Jerman dan memegang foto Lord Voldemort tokoh fiktif di serial Harry Potter.

Namun akhir-akhir ini kritik semakin deras dilancarkan massa, dan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha pun sampai mengeluarkan teguran.

Kemudian Bloomberg melaporkan, Thailand sekarang mengancam akan menempuh jalur hukum atas unggahan media sosial uang mengkritik kerajaan.

Baca juga: Salah Sebut Thailand sebagai Thighland, Trump Diejek di Internet

Dilansir dari Daily Mail Kamis (13/8/2020), Menteri Ekonomi Digital Buddhipongse Punnakanta diduga telah memerintahkan pihak berwenang untuk menelusuri unggahan "tidak pantas" di Facebook, Twitter, dan YouTube yang mungkin melanggar Undang-undang Kejahatan Komputer.

Lalu pada Senin malam (9/8/2020), ribuan pengunjuk rasa meneriakkan "demokrasi seumur hidup" selama protes di sebuah kampus di Bangkok.

Para demonstran dari kelompok mahasiswa pro-demokrasi menyerukan 10 poin untuk reformasi monarki, sedangkan yang lainnya meminta PM mundur.

Tuntutan para mahasiswa itu termasuk pembatalan perintah 2019, yang menugaskan dua unit tentara ke komando pribadi Raja, dan UU tahun 2017 yang memberinya kendali penuh atas kepemilikan properti kerajaan.

Vajiralongkorn diperkirakan memiliki kekayaan 30 miliar dollar AS (Rp 446,5 triliun, kurs Rp 14.800/dollar AS), dan telah menghabiskan sebagian besar waktunya di Eropa, termasuk selama lockdown virus corona.

Beberapa laporan di Jerman awal tahun ini mengklaim Raja menginap di sebuah hotel mewah dengan sejumlah selir.

Baca juga: Virus Corona, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah Bersama 20 Selir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com