Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian 10.000 dalam 11 Hari, AS Berdebat Sengit Soal Arah Kebijakan

Kompas.com - 30/07/2020, 14:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mencatat 10.000 jumlah angka kematian dalam 11 hari terakhir atau jika dipukul rata menjadi ada sekitar 909 pasien Covid-19 dalam sehari.

Melansir Reuters pada Kamis (29/7/2020), angka tersebut adalah lonjakan tercepat yang terjadi di AS sejak awal Juni, sehingga memicu perdebatan sengit antara publik AS dan para pemimpinnya mengenai arah terbaik ke depan dalam mengendalikan pandemi virus corona.

Namun, kasus infeksi baru terlihat tidak meningkat dengan kecepatan yang sama di setiap wilayah AS.

Sementara, sekolah umum di Miami-Dade County, Florida melalui akun Twitternya telah menentukan jadwal pembukaan sekolah setempat.

Di Miami-Dade County memiliki jumlah murid lebih dari 350.000, yang menjadikannya county dengan jumlah murid sekolah terbesar keempat di Florida.

Baca juga: Akan Berangkat bareng Trump ke Texas, Pejabat AS Positif Covid-19

"Mengingat lonjakan viral di daerah kami, dan kepentingan terbaik untuk murid-murid dan karyawan untuk memulai tahun ajaran 2020-2021 ke depan, kelas akan mulai dibuka pada 31 Agustus di Miami-Dade county," tulisnya.

Dengan sudah adanya jadwal pembukaan kembali sekolah beberapa hari lagi di beberapa negara bagian, Presiden Donald Trump telah mendorong siswa untuk kembali ke kelas.

Sedangkan, serikat guru dan pejabat setempat menyerukan agar mereka tinggal di rumah.

Data terakhir yang diberitakan Reuters, ada sebanyak lebih dari 150.000 orang Amerika telah meninggal karena Covid-19 sejak awal pandemi.

Pilot komersial dari Fort Lauderdale, Florida, Rob Koreman mengatakan terpana dengan angka peningkatan Covid-19.

Baca juga: Bill Gates : Pengetesan Covid-19 di AS, Pemborosan Total

“Saya seorang pilot dan melintasi begitu banyak kota, begitu banyak orang di dalamnya, saya harus waspada,” kata Koreman.

Pria berusia 50 tahun itu mengatakan, lonjakan tersebut sebenarnya bisa saja tidak terjadi. "Pada dasarnya, semua ini seharusnya tidak terjadi. Kami membutuhkan koordinasi negara bagian, bukan sekedar mandat federal," ujarnya.

Pergerakan jumlah kasus infeksi virus corona di AS telah meningkat sejak akhir Mei dan epicenter telah bergerser ke selatan dan barat New York, yang sejauh ini masih memiliki jumlah kematian tertinggi dibandingkan negara bagian AS lainnya, yaitu lebih dari 32.000.

California, Florida, dan Texas bersama-sama menyumbang seperempat dari total populasi AS yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Legislatif positif

Lonjakan ini telah menghambat upaya untuk pulih dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan untuk karantina mandiri dan menutup bisnis yang telah membuat jutaan orang AS kehilangan pekerjaan.

Baca juga: Tensi Tinggi dengan Rusia, AS Akan Tarik 11.900 Pasukan dari Jerman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com