Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan GPS Garmin Down karena Diretas, Pelakunya Playboy Rusia Buron FBI

Kompas.com - 28/07/2020, 17:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Layanan GPS Garmin yang down selama 4 hari, ternyata karena diretas oleh hacker yang menjadi buron FBI.

Kelompok peretas itu bernama Evil Corps yang berlokasi di Rusia. Mereka meminta tebusan 10 juta dollar AS (Rp 145,7 miliar) ke Garmin untuk mengembalikan operasional aplikasi.

Namun jika Garmin membayarnya, mereka kemungkinan akan melanggar sanksi AS.

Baca juga: Layanan GPS Garmin Tumbang Belasan Jam hingga Kini

Daily Mail pada Senin (27/7/2020) memberitakan, Evil Corps dipimpin oleh playboy Rusia berusia 33 tahun bernama Maksim Yakubets.

Sampai sekarang warga negara Rusia yang lahir di Ukraina tersebut masih bebas berkeliaran, seperti halnya administratornya, Igor Turashev (38)

Ia diduga telah beraksi sejak Mei 2009 dari rubanah di kafe-kafe Moskwa.

Pada Desember 2019 FBI menawarkan imbalan 5 juta dollar AS (Rp 72,8 miliar) bagi siapa pun yang bisa menangkapnya.

Baca juga: Diserang Ransomware, Garmin Setop Sementara Layanan GPS

Di bulan yang sama, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi ke Evil Corps karena menyebabkan kerugian lebih dari 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) dalam sistem perbankan Amerika.

Itu adalah hadiah terbesar yang ditawarkan untuk penangkap pelaku tindak kejahatan dunia maya.

Garmin belum memberikan penjelasan tentang down-nya aplikasi mereka, tapi para analis mengatakan kemungkinannya adalah ransomware yang biasa digunakan peretas untuk mengenkripsi data dan melakukan pemerasan.

Di Twitter Garmin mengumumkan, situs web dan aplikasi kebugaran Garmin Connect offline sejak Kamis (23/7/2020), dan situs web flyGarmin yang digunakan untuk database penerbangan juga down.

Baca juga: Layanan GPS Garmin Berangsur Pulih, Data Pengguna Diklaim Aman

Yakubets konon mempekerjakan puluhan orang untuk mencuri uang dari korban di 43 negara, menggunakan virus komputer yang dirancang hanya untuk menyasar target di luar Rusia.

Ransomware WastedLocker dari Evil Corps mulai merasuki perangkat pengguna, setelah korban mengklik lampiran email. Perangkat lunak itu kemudian akan menghimpun data-data pribadi serta sistem perbankan korban, untuk menguras rekening mereka.

Para pejabat keuangan AS juga mengatakan, Yakubets telah memberikan "bantuan langsung kepada pemerintah Rusia" dengan mencuri dokumen rahasia untuk agen mata-mata Rusia FSB.

Konon, dia juga ambil bagian di intel Rusia untuk merekrut penjahat guna meretas keamanan nasional negara lain.

Jika Yakubets meninggalkan Rusia, dia akan ditangkap dan diekstradisi ke AS untuk menghadapi dakwaan.

Baca juga: Masih Buron, AS Siapkan Hadiah Rp 29 Miliar untuk Tangkap Hacker Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com