MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang sejarawan Rusia yang menghabiskan sebagian besar hidupnya menggali kejahatan diktator Soviet, Joseph Stalin telah dipenjara dalam kasus pelecehan seksual yang sangat kontroversial.
Yuri Dmitriyev, sang sejarawan Rusia divonis 3 setengah tahun penjara atas tuduhan pelecehan yang dilakukannya terhadap anak perempuan yang diadopsinya.
Vonisnya diberikan oleh Pengadilan wilayah Karelia pada Rabu (22/7/2020).
Dmitriyev menolak tuduhan itu, koleganya bahkan mengatakan bahwa tuduhan itu hanyalah plot agar pekerjaannya didiskreditkan.
Pemerintahan Presiden Vladimir Putin memang telah berusaha menurunkan tingkat kekerasan era Stalin.
Dmitriyev yang telah mengungkap lokasi eksekusi dari Great Terror pada 1930-an diperkirakan akan dibebaskan akhir tahun ini.
Dilaporkan BBC Rusia, pendukungnya menerima putusan dengan lega dan bertepuk tangan saat dia diberikan hukuman penjara yang jauh lebih pendek daripada 15 tahun yang diminta penuntutan.
Baca juga: Dikarantina karena Tertular Covid-19, Gadis 14 Tahun Alami Pelecehan Seksual
Dmitriyev dituduh oleh Jaksa Penuntut terlibat dalam pornografi anak. Dia pertama kali ditahan pada Desember 2016 silam.
Ketika polisi menyelidiki apartemennya, mereka menemukan beberapa foto dari komputernya yang menunjukkan gambar putri angkatnya dalam keadaan telanjang.
Pada tahun berikutnya, tuduhan pelecehan seksual tanpa kekerasan terhadap anak ditambahkan, berikut kepemilikan ilegal senjata api.
Dmitriyev mengatakan beberapa foto telanjang putri angkatnya adalah upaya dokumentasi pertumbuhan sang anak jika ada masalah dengan layanan sosial karena anak itu menjadi sangat kurus setelah diadopsi Yuri Dmitriyev dan pasangannya.
Pada 2018, dia dibebaskan dari semua tuduhan kecuali senjata api, namun Mahkamah Agung regional membatalkan putusan itu 2 bulan kemudian berdasarkan wawancara penyelidik dengan putri angkatnya yang kala itu berusia 12 tahun, tak lama setelah dia dibebaskan.
Baca juga: Kairo Menduduki Peringkat Teratas dalam Kasus Pelecehan Seksual
Kasus Dmitriyev akhirnya dikembalikan ke pengadilan dengan tuduhan pelecehan seksual tambahan, terkait 'sentuhan yang tidak pantas'.
Namun, menurut para pakar linguistik yang dikutip pengadilan mengatakan bahwa para penyelidik telah menekan anak angkat Dmitriyev ketika menanyakan suatu kejadian beberapa tahun silam itu.
Tuduhan itu kemudian diyakini terkait dengan kondisi medis yang terdokumentasi.
Pengacara pembela Dmitriyev, Viktor Anufriyev mengatakan kepada wartawan di luar pengadilan bahwa hakim memutuskan Dmitriyev bersalah atas serangan seksual. Dia dibebaskan dari dakwaan lainnya.
Pada Mei lalu, lebih dari 150 warga Rusia termasuk artis, aktor dan penulis menulis surat terbuka untuk pengadilan sebagai langkah dukungan terhadap sejarawan itu.
Mereka meyakini tuduhan itu "tidak adil dan harus dihentikan oleh pengadilan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.