Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Kasus Wabah Pes Mulai Ditemukan di Tupai

Kompas.com - 15/07/2020, 07:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber ABCNews

DENVER, KOMPAS.com - Petinggi Jefferson County Public Health (JCPH) mengumumkan bahwa tupai di Colorado terbukti positif membawa bubonic plague atau wabah pes.

Melansir ABC News pada Senin (13/7/2020), kota Morrison, Colorado di Jefferson County, yang terletak di sebelah barat Denver, mulai mengumumkan kasus pertama dari wabah pes yang terjadi di sana ditemukan di tubuh tupai. 

"Pes adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, dan dapat ditularkan oleh manusia dan hewan rumah tangga, jika tindakan pencegahan yang tepat tidak dilakukan," kata petinggi JCPH dalam pernyataan yang dirilis ke publik.

Sangat mungkin bagi manusia untuk terinfeksi oleh penyakit pes, melalui gigitan kutu yang terinfeksi dan kontak langsung dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi, seperti batuk atau gigitan.

Baca juga: Wabah Pes Dikonfirmasi Terjadi di Inner Mongolia

Pejabat JCPH mengatakan bahwa kucing sangat rentan terhadap wabah yang datang melalui gigitan kutu, goresan atau gigitan tikus, dan menelan tikus yang terinfeksi.

Kucing dapat mati jika tidak segera diobati dengan antibiotik setelah kontak dengan wabah.

Kemudian, petinggi JCPH mengatakan bahwa anjing tidak rentan terhadap wabah seperti halnya kucing, tapi dapat membawa wabah berupa kutu kucing yang terinfeksi.

Oleh karena itu, setiap pemilik hewan peliharaan yang mencurigai hewan peliharaannya sakit harus segera menghubungi dokter hewan.

Baca juga: Kasus Pes Muncul di Mongolia, WHO: Tidak Berisiko Tinggi

Gejala wabah pes ini dapat meliputi timbulnya demam tinggi secara tiba-tiba, menggigil, sakit kepala, mual dan nyeri ekstrem, serta pembengkakan kelenjar getah bening, terjadi dalam dua hingga tujuh hari setelah paparan.

"Wabah dapat diobati secara efektif dengan antibiotik saat didiagnosis dini. Siapa pun yang mengalami gejala tersebut harus berkonsultasi dengan dokter,” kata JCPH.

Sementara itu disebutkan bahwa risiko tertular penyakit pes sangat rendah, selama tindakan pencegahan yang tepat dilakukan.

JCPH kemudian menerbitkan daftar kegiatan sebagai pencegahan pes, di antaranya adalah tidak menimbun banyak makanan, jauhkan sarang dan akses hewan liar dari sekitar rumah, serta jangan memberi makan hewan liar.

Baca juga: Wabah Pes di China, Warga Mongolia Dilarang Makan Marmut Mentah

Selain itu, mengelola sampah dengan baik dan halaman bebas sampah untuk mengurangi habitat hewan liar, pastikan setiap anggota keluarga dan hewan peliharaan terhindar dari semua kontak dengan hewan liar dan hewan pengerat yang sakit atau mati.

Lalu, lakukan tindakan pencegahan ketika menangani hewan peliharaan yang sakit dengan cara periksakan ke dokter hewan, berkonsultasi dengan dokter hewan tentang pengendalian kutu.

Selain itu, jaga hewan peliharaan agar tidak berkeliaran dengan bebas di luar rumah, di mana mereka dapat memangsa binatang liar dan membawa pulang penyakit bersama mereka.

Halaman:
Sumber ABCNews
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com