Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty: Nakes yang Protes itu Sah dan Harus Dilindungi Negara

Kompas.com - 13/07/2020, 17:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Amnesty International menyoroti tenaga kesehatan (nakes) yang tidak leluasa menyampaikan kendala yang dihadapinya selama pandemi.

Direktur Utama Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan para nakes yang melakukan protes dan melontarkan kritik merupakan cara yang sah dari sudut pandang hak asasi manusia (HAM).

Oleh sebab itu, negara harus melindungi aspirasi mereka, bukan malah membalas aspirasi tersebut dengan tindakan yang sewenang-wenang.

Protes dan kritik yang dilontarkan para nakes saat pandemi ini sangat wajar karena risiko-risiko yang mereka hadapi. 

Belum lagi, kekurangan alat pelindung diri (APD) dan minimnya insentif yang masih saja menghantui mereka.

Baca juga: Nakes Seluruh Dunia Dihantui Minimnya APD dan Kurangnya Insentif

"Hanya karena menyampaikan keprihatinan mereka terkait kesehatan dan keselamatan mereka, tidak boleh ada pembalasan dari negara," ujar Hamid dalam konferensi pers daring bertajuk Silenced, Exposed, Attacked: Governments have failed to protect health and essential workers facing COVID-19, Senin (13/7/2020).

Usman menyoroti para nakes yang terkena sanksi disiplin hanya karena mengeluh. Ada juga yang dipecat karena tindakannya salah.

"Bayangkan kalau mereka tidak ada, mungkin kita akan menghadapi situasi (pandemi ini) yang lebih buruk," sambung Hamid.

Sementara itu, Co-Founder situs Laporcovid.org, Ahmad Arif, mengatakan masyarakat justru semakin abai terhadap menguatnya wabah corona ini akhir-akhir ini.

Laporcovid.org dan Laboratorium Social Resilence Nanyang Technological University (NTU) merilis survei persepsi risiko terhadap Covid-19 baru-baru ini.

Baca juga: 14 Dokter Meninggal dalam Sepekan, Kenapa Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19?

Dalam hasil survei tersebut, sebanyak 81 persen responden menyatakan faktor ekonomi lebih penting dari pada faktor kesehatan.

Dampak sosial dan perekonomian yang memprihatinkan memengaruhi rendahnya persepsi risiko secara umum.

"Bahkan hasil survei menyebutkan responden banyak yang mengaku rela tertular virus (corona) asalkan perekonomian mereka tidak terganggu," ujar Ahmad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com