LONDON, KOMPAS.com - Kepala Komisi Penanggulangan Ekstremisme Inggris, Sara Khan, memperingatkan dampak propaganda paham ekstrem dan disinformasi tak dapat dianggap remeh.
Dia mengatakan kelompok ekstrem kanan mau pun kelompok ekstrem kiri telah banyak menyebarkan berita palsu sebagaimana dilansir dari Sky News, Kamis (9/9/2020).
Khan menambahkan mereka dengan penuh kebencian menggunakan narasi yang memecah belah, xenofobia, dan rasis untuk menabur perpecahan dan merusak tatanan negara Inggris.
Dia melaporkan Inggris sangat perlu berinvestasi dalam pekerjaan kontra-ekstremisme untuk menekan kelompok ini.
Mereka akan berusaha memanfaatkan dampak sosial dan ekonomi dari wabah Covid-19 untuk menyebabkan ketidakstabilan jangka panjang dan menebar perpecahan di Inggris.
Baca juga: Kelompok Ekstrem Sayap Kanan di Australia Sebarkan Isu Anti-China di Tengah Pandemi Covid-19
Khan berujar kebijakan pemerintah Inggris saat ini perlu diperbaiki agar semakin kuat dalam menangani ekstremisme.
Pada Juni, Khan merilis tinjauan hukum karena khawatir kelompok ekstremis mencoba mencari celah dalam undang-undang (UU) untuk menabur bibit perpecahan.
Dia menambahkan pandemi ini tidak membuat kelompok ekstremis berhenti untuk menyebarkan ideologi mereka.
"Sebaliknya, mereka sepenuhnya mengeksploitasi karantina untuk mempromosikan teori konspirasi dan disinformasi berbahaya, terutama promosi melalui daring," ujar Khan.
"Kami telah melihat bagaimana para ekstremis membahas teori konspirasi 5G di media sosial. Pada April, 50 tiang 5G menjadi sasaran pembakaran dan vandalisme di Inggris," lanjut Khan.
Baca juga: Diracuni Ekstremis Sayap Kanan, Jerman Berniat Bubarkan Sebagian Pasukan Elite