Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kapal Induk AS Berlatih di Laut China Selatan Disaksikan Kapal China

Kompas.com - 06/07/2020, 18:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Dua kapal induk Amerika Serikat (AS) dilaporkan menggelar latihan di Laut China Selatan, disaksikan oleh pihak lawannya.

Kapal USS Nimitz dari Carrier Strike Group menggelar latihan dengan kapal induk dari Armada Ketujuh, USS Ronald Reagan, pada 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS.

Komandan USS Nimitz, Laksamana Muda James Kirk melalui sambungan telepon menyatakan, latihan mereka diperhatikan oleh kapal China.

Baca juga: Selesai Latihan, 2 Kapal Induk AS Akan Menuju Laut China Selatan

"Mereka melihat kami dan kami melihat mereka," ujar Laksamana Kirk dari Nimitz sebagaimana diberitakan Reuters pada Senin (6/7/2020).

Angkatan Laut AS sebenarnya sudah beberapa kali menggelar latihan perang di Laut China Selatan sebagai unjuk kekuatan pada masa lalu.

Tapi, pengerahan USS Nimitz dan USS Ronald Reagan terjadi di tengah ketegangan dua negara, di mana Washington mengkritik Negeri "Panda".

Tidak hanya penanganan terhadap virus corona, AS juga menuding Beijing mengambil keuntungan dari wabah untuk mengklaim wilayah di Laut China Selatan.

Negeri "Panda" mengklaim sepersepuluh dari laut yang kaya akan sumber daya alam itu, yang menghasilkan 3 triliun dollar AS (Rp 43,4 kuadrilion) per tahun.

Wilayah tersebut juga mendapat tantangan dari negara yang ada di Asia Tenggara, Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, maupun Taiwan.

Baca juga: Dua Kapal Induk AS Menggelar Latihan Bersama di Perairan Filipina

Ketika mengumumkan latihan tersebut, Pentagon menjelaskan bahwa mereka ingin "menegakkan hak segala bangsa untuk berlayar, terbang, dan beroperasi di sana".

Kementerian Pertahanan AS menyatakan bahwa kapal induk berbobot 100.000 ton dan berisi 90 pesawat merupakan "simbol pembebasan".

Total ada sekitar 12.000 pelaut dalam dua armada tempur gabungan yang diterjunkan untuk "mengawal pembebasan" tersebut.

Sebagai tanggapan, Beijing melalui juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian menuding agenda itu "dilakukan dalam motif tersembunyi".

"AS secara sengaja mengirim pasukan besar-besaran untuk melakukan latihan militer di perairan sebagai unjuk kekuatan," kritik Zhao dikutip ABC.

China dituding berusaha mematenkan klaim tersebut dengan mendirikan pangkalan militer di pulau buatan, membuat AS mengerahkan kapal perang di wilayah itu.

Baca juga: Ribuan Pelaut Terinfeksi Covid-19, Kapten Kapal Induk AS Didepak Permanen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com