Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan yang Menodongkan Pistol: Nyawa Kami Terancam

Kompas.com - 30/06/2020, 11:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Sky News

ST LOUIS, KOMPAS.com - Pasangan Pria dan perempuan yang menodongkan senjata api kepada pengunjuk rasa mengaku takut akan kemarahan massa.

Kini, identitas pasangan yang menodongkan senjata api pada para pengunjuk rasa di kawasan elit St. Louis, Missouri, Amerika Srikat (AS) terkuak. Sang pria bernama Mark McCloskey (63) dan sang wanita bernama Patricia (61).

Keduanya menodongkan senjata api di mana Mark McCloskey menggengam senapan semi otomatis sedangkan Patricia membawa pistol

Pada video sebelumnya, keduanya menodongkan senjata api kepada para pengunjuk rasa yang berada di luar rumahnya.

Baca juga: Pasangan Ini Menodongkan Pistol ke Arah Aktivis BLM

Saat diwawancarai KMOV-TV, McCloskey mengaku bahwa dia dan pasangannya berprofesi sebagai pengacara. 

Dia mengaku saat itu mereka takut akan "kemarahan massa" yang terjadi di jalan privat kawasan elit tersebut.

Dia juga mengklaim bahwa para pengunjuk rasa terlihat terburu-buru ke arah rumahnya ketika dia dan pasangannya tengah makan. Hal itu membuatnya merasa "nyawanya terancam".

"Ini semua adalah properti pribadi. Tidak ada trotoar publik atau jalanan publik. Kami semua diberitahu bahwa kami akan dibunuh, rumah kami akan dibakar, dan anjing kami juga akan dibunuh. Kami sendirian menghadapi kemarahan massa," ujarnya dilansir dari Sky News.

Pihak kepolisian mengatakan pasangan itu mendengar keributan di jalan dan melihat segerombolan orang menghancurkan gerbang besi.

Pada gerbang besi itu sendiri, menurut kepolisian, tertulis "dilarang masuk tanpa izin" dan "jalan pribadi".

Baca juga: Aktivis Black Lives Matter Ini Minta Patung Yesus di Eropa Diturunkan, Kenapa?

Gerombolan itu setidaknya berjumlah sekitar 500 orang. Beberapa orang di dalam kerumunan itu terlihat mengajak rekannya untuk meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump me-retweet sebuah cuitan dari ABC News tentang kejadian itu tanpa berkomentar.

Kepolisian Metropolitan St. Louis mengonfirmasi bahwa mereka tengah menyelidiki insiden "penyerangan dan pelanggaran" di lingkungan Central West End tersebut dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan tersebut juga tertulis bahwa saat kejadian petugas polisi "meminta bantuan" di sebuah blok di Portland Place.

"Para korban menyatakan bahwa mereka berada di properti mereka ketika mendengar keributan yang keras dari jalan," bunyi pernyataan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com