Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Trump Cabuti Stiker Social Distancing Sebelum Kampanye di Tulsa

Kompas.com - 28/06/2020, 18:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

TULSA, KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di Twitter menunjukkan relawan kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabuti stiker social distancing, sebelum dimulainya acara di Tulsa.

Kampanye pemilu AS 2020 itu digelar pekan lalu di BOK Center, Negara Bagian Oklahoma.

Beberapa jam sebelum kampanye dimulai, para anggota tim kampanye Trump mencabuti ribuan stiker bertuliskan "Mohon Jangan Duduk di Sini" dari kursi-kursi BOK Center yang berkapasitas 19.000 orang.

Baca juga: Jadi Dalang Prank Kampanye Trump, Nenek Ini Direkrut Tim Kampanye Biden

Dilansir dari Daily Mail Sabtu (28/6/2020), stiker-stiker itu sengaja dipasang manajemen gedung di kursi agar pengunjung mematuhi social distancing.

Sebab ada kekhawatiran orang-orang akan duduk berdampingan, sehingga manajemen gedung membeli 12.000 stiker "dilarang duduk" yang ditempel di kursi.

Kasus virus corona telah meningkat di Tulsa dan Trump dibanjiri kritik, karena mengumpulkan massa besar di dalam ruangan saat kampanye.

Baca juga: Kampanye Trump Kena Prank Penggemar K-Pop, Apa Motifnya?

Namun staf kampanye Trump mengungkapkan kepada The Washington Post, mereka menyuruh pemasangan stiker itu dihentikan dan yang sudah dipasang langsung dicabuti.

Dalam video yang beredar di Twitter, tampak seorang pria mencabuti stiker-stiker itu dari kursi.

Kemudian saat Trump naik ke panggung, para peserta terlihat tidak menerapkan social distancing.

Baca juga: Buntut Kena Prank di Oklahoma, Manajer Kampanye Trump dalam Tekanan

"Mereka juga memberi tahu kami bahwa mereka tidak mau ada stiker social distancing di tempat itu," ungkap Doug Thornton Wakil Presiden Eksekutif ASM Global manajemen lokasi.

"Kampanye lalu dimulai dan stiker sudah dilepas," lanjutnya dikutip dari Daily Mail.

Tim kampanye Trump belum menanggapi kasus pencabutan stiker ini.

Juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengklaim kampanye itu mematuhi persyaratan lokal.

Baca juga: Kampanye Trump Kena Prank Penggemar K-Pop dan TikTok, Ini Tanggapan Timses

"Setiap peserta kampanye diperiksa suhunya sebelum masuk, diberikan masker, dan disediakan hand sanitizer," terangnya.

Sebelum kampanye Trump, Murtaugh menulis "Kami serius memperhatikan keselamatan, itulah sebabnya kami melakukan pemeriksaan suhu untuk semua orang yang datang dan menyediakan masker serta hand sanitizer."

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com