Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Umumkan Hanya Izinkan 1.000 Jemaah Ikut Ibadah Haji

Kompas.com - 23/06/2020, 17:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan, mereka hanya akan mengizinkan sekitar 1.000 jemaah untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Pernyataan itu disampaikan setelah Riyadh memutuskan menggelar secara sangat terbatas, dikarenakan wabah virus corona yang menghantam.

"Jumlah yang diizinkan untuk mengikuti ibadah haji adalah 1.000 jemaah. Mungkin bisa kurang, mungkin bisa lebih sedikit," jelas Menteri Haji, Mohammad Benten.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Ibadah Haji 2020 Digelar Terbatas

Kepada awak media, Benten menegaskan bahwa tahun ini, pelaksanaan ibadah suci itu tidak akan diikuti oleh puluhan atau ratusan ribu jemaah.

Keputusan terebut merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah Arab Saudi yang modern, seperti dilaporkan AFP Selasa (23/6/2020).

Negara juragan minyak tersebut menyatakan, hanya jemaah yang sudah berada di sana yang diizinkan untuk melaksanakan haji.

Kegiatan ibadah haji yang bakal menyedot jutaan umat Islam ke Arab Saudi jika tetap digelar normal, diprediksi bakal menjadi pemicu lonjakan kasus baru Covid-19.

Oleh karenanya, Arab Saudi memutuskan akan menggelar ibadah haji 2020 secara terbatas, menyusul beberapa negara yang telah membatalkan keberangkatan jemaahnya.

Keputusan itu diambil ketika Riyadh megalami lonjakan kasus. Kini, mereka melaporkan 161.000 penularan, dan tertinggi di Teluk, dengan 1.300 korban meninggal.

Meski terjadi kenaikan, pada Minggu (21/6/2020), Saudi memutuskan mencabut jam malam di seantero negeri, dan mengizinkan bioskop dan hiburan lain buka.

Baca juga: Komisi VIII DPR Minta Kemenag Tak Larang WNI di Arab Saudi yang Ingin Haji

Pilihan paling aman

Pengumuman yang disampaikan Arab Saudi bisa jadi akan mengecewakan banyak Muslim di seluruh dunia, karena mereka sudah menunggu lama untuk berangkat.

Tapi, keputusan itu bisa jadi menenangkan jemaah domestik, yang domestik, yang sempat khawatir bagian dari Rukun Islam itu akan batal sepenuhnya pada tahun ini.

"Arab Saudi sudah memilih opsi yang paling aman," jelas Umar Karim, peneliti tamu pada Royal United Services Institute di London.

Karim menerangkan, Saudi menyelamatkan muka mereka di komunitas Muslim dunia, sembari memastikan mereka tak dianggap berkompromi pada kesehatan masyarakat.

Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, juga menyambut baik langkah itu, menyebutnya bijaksana dan sesuai dengan yurisprudensi Islam.

Youssef Al-Othaimeen, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), juga mengapresiasi demi keselamatan dan kesehatan para peziarah.

Baca juga: Komisi VIII DPR Minta Kemenag Tak Larang WNI di Arab Saudi yang Ingin Haji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com