Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Banyak dari Kalangan Dewasa Muda di Negara Bagian AS, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 19/06/2020, 15:57 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah angka kasus infeksi virus corona alias Covid-19 terbanyak di negara bagian Amerika Serikat (AS) saat ini berasal dari kalangan dewasa muda.

Rentang usia dewasa muda itu berkisar antara 18 sampai 34 tahun. Jumlah kasusnya meningkat 29 persen dalam sebulan, menjadi 44 persen di California. Kelompok umur tersebut mewakili bagian terbesar kasus infeksi Covid-19 di negara bagian.

Data terbaru diberikan oleh epidemiologi Bay Area, George Lemp, yang angka-angka gentingnya disediakan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat California, AS.

Baca juga: Virus Corona, AS Catatkan Pengangguran Terbanyak dalam Sejarah

Tidak ada alasan pasti mengapa ada peningkatan nyata pada kasus infeksi di kalangan umur tersebut. Namun, naiknya angka kasus infeksi itu beriringan dengan dibukanya kembali tempat bisnis, termasuk bar dan restoran di negara-negara bagian.

Termasuk juga meningkatnya ketersediaan pengujian virus.

“Secara umum, orang-orang muda merasa mereka tidak terkalahkan. Mereka menjauh dari strategi mitigasi, penutupan, dan penjajaran sosial,” kata Dr William Tseng, MD, dengan Kaiser Permanente di San Diego.

Sementara jumlah kasus di antara orang dewasa muda telah meroket pada bulan lalu, kebalikannya terjadi pada orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas.

Kasus-kasus dalam kelompok usia itu turun dari 46 persen menjadi 30,5 persen pada bulan lalu, menurut data.

Di Pantai Samudera Pasifik, menurut NBC 7 banyak orang dewasa muda yang diwawancarai merasa tidak peduli dengan peningkatan kasus infeksi positif Covid-19.

Baca juga: Jika Saja Lebih Cepat Tanggapi Virus Corona, AS Bisa Selamatkan Banyak Nyawa

"Secara pribadi, saya pikir saya akan cari jalan tengahnya, jadi saya tidak terlalu juga tidak memedulikan hal ini," ujar Cami Hardman.

Berbeda dengan Brian Pennington, "Kalau kita tidak disuntik vaksin, kita harus upayakan hal lain, dan mungkin salah satu caranya adalah herd immunity. Saya rasa dengan itu (herd immunity) adalah cara yang ekonomis dan lebih bijak secara kesehatan."

Namun menurut Dr Tseng, herd immunity adalah efek samping dari Covid-19 karena pada saat ini hanya 2 persen dari populasi manusia secara global yang terinfeksi virus corona.

Meski begitu, walau angka infeksi di kalangan umur dewasa muda meningkat, rasio rawat inap dan kematian di dalam kelompok umur itu tergolong rendah.

Seperti misalnya pada Selasa kemarin di daerah San Diego, dewasa muda antara 20 sampai 39 mewakili 13 persen dari orang yang dirawat inap. Berdasarkan departemen kesehatan, persentase kematian pada kelompok dewasa muda hanya 2 persen.

"Jika Anda muda dan sehat, Anda mungkin berakhir di rumah sakit namun tidak sampai sekarat. Jadi, apakah kita akan menjumpai banyak kasus rawat inap? Mungkin saja.

Tapi, apakah kita akan melihat peningkatan drastis pada angka kematian di kalangan dewasa muda, saya belum bisa mengatakannya," ujar Dr Tseng.

Baca juga: Ada 2,2 Juta Kasus Covid-19 di AS Disebut Hanya Puncak Gunung Es

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com