Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Bangun Rumah Sakit Secepat Kilat, Diduga untuk Pasien Virus Corona

Kompas.com - 14/06/2020, 17:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebuah rumah sakit dibangun secepat kilat di Korea Utara, dengan diyakini mereka bersiap untuk menghadapi gelombang baru virus corona.

Berdasarkan laporan dari media pemerintah, para pekerja diliputi "kemarahan" dan "kebencian akan musuh Kim Jong Un" saat membangun Rumah Sakit Umum Pyongyang.

Pengerjaan fasilitas kesehatan itu dimulai pada Maret, atau saat virus corona tengah mencapai puncak, meski Korea Utara menyanggah adanya infeksi di negara mereka.

Baca juga: Jika Ingin Pilpres Lancar, Korea Utara Peringatkan AS Tidak Ikut Campur

Klaim itu diragukan, setelah muncul laporan adanya gelombang kematian di dua RS di Pyongsong, sekita 28 kilometer dari ibu kota.

Berdasarkan harian Daily NK, dua fasilitas itu melaporkan adanya puluhan kematian di mana pasien mengalami gejala seperti Covid-19.

Sumber lokal menerangkan, dua RS itu dikenal spesialis untuk penyakit hepatitis dan tuberkolosis, di mana mereka menyalahkan Covid-19 atas meninggalnya puluhan pasien mereka.

Dilansir Daily Mirror Sabtu (13/6/2020), para staf rumah sakit sudah diperingatkan untuk tutup mulut dan tidak membocorkannya.

Dengan pasien lainnya meninggalkan RS yang terdampak, pimpinan fasilitas mengkhawatirkan jika terdapat infeksi yang lebih luas.

"Sekelompok pasien meninggalkan RS karena takut mereka bakal mati jika terus dirawat di sana lebih lama lagi," jelas sumber tersebut.

Baca juga: Tanpa Kasus Covid-19, Korea Utara Terapkan New Normal di Sekolah

Mau tak mau, keluarnya segerombolan pasien tak hanya mengagetkan pimpinan fasilitas kesehatan, tapi juga sampai ke telinga pemerintah lokal.

Selain kabar dari Daily NK, Korea Utara memberikan propaganda lain mengapa mereka membangun rumah sakit dalam kecepatan kilat.

"Semuaa pekerja mempercepat pembangunan karena diliputi kebencian dan kemarahan akan musuh kami," ulas harian Rodong Sinmun.

Laporan lain menyatakan, mereka berada dalam "mode tempur", secara bersamaan menyelesaikan bangsal rawat inap, rawat jalan, dan konstruksi bingkai.

Gambar yang diambil dari situs konstruksi memperlihatkan, satu dari dua menara yang menopang sebagian besar bangunan sudah berdiri.

Baca juga: Setelah Ancaman, Korea Utara Putuskan Semua Komunikasi dengan Korea Selatan

Markus Bell, analis Korut sekaligus peneliti Australia’s La Trobe University mengatakan, alasan percepatan pembangunan RS adalah karena virus corona.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com