Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Takut Gelombang Kedua Covid-19 Meningkat, Seiring Bertambah Kasus Infeksi Baru

Kompas.com - 14/06/2020, 13:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Minggu (14/6/2020) melaporkan kasus infeksi virus corona harian tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Sebagian wilayah Beijing masih di bawah aturan lockdown, membuat warganya khawatir akan gelombang virus kedua sementara di Amerika Serikat wabah serupa tengah bergejolak.

Munculnya kasus infeksi dalam negeri yang terjadi mengejutkan dan membuat khawatir warga China. 

Baca juga: China Laporkan 57 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi sejak April

Kemunculan kasus infeksi baru di China juga memberi pandangan suram tentang betapa sulitnya dunia dalam menaklukkan Covid-19.

Bahkan ketika negara-negara di Eropa tengah bersiap untuk membuka kembali perbatasan mereka di awal musim liburan musim panas setelah penurunan penularan penyakit yang menggembirakan.

Dari 57 kasus baru yang dikabarkan pihak berwenang China, 36 kasusnya adalah infeksi domestik di Beijing.

Berasal dari pasar grosir makanan yang telah ditutup begitu pun beberapa perumahan di dekat pasar tersebut.

Baca juga: Karena Virus Corona di Talenan Salmon, 11 Perumahan di Beijing Kena Lockdown

"Orang-orang merasa takut," ujar seorang pedagang buah dan sayur di pasar lokal lain di Beijing tengah kepada media Perancis AFP.

"Penjual daging harus tutup. Penyakit ini benar-benar menakutkan," kata pria yang bermarga Sun itu. Dia juga menambahkan bahwa pelanggan lebih sedikit dari biasanya.

Sebelumnya, kasus-kasus baru di Beijing ini juga mendorong para pejabat untuk menunda kembalinya para pelajar ke sekolah. Juga menunda semua acara olahraga dan makan bersama.

Pemerintah Beijing pada Jumat lalu menutup dua pasar daging yang dikunjungi oleh salah satu pasien yang terinfeksi dan diketahui pihak berwenang.

Baca juga: Sebut Trump Bencana, Mahathir Juga Bela China soal Virus Corona

Kepala pasar grosir makanan yang juga menjual daging itu mengatakan kepada media negara Beijing News bahwa virus itu terdeteksi pada sebuah talenan yang digunakan untuk menangani ikan salmon impor.

 

Kini setidaknya sebanyak 429.000 orang di seluruh dunia telah meninggal karena penyakit Covid-19 yang menyerang sistem pernapasan manusia.

Hampir setengah tahun ini banyak nyawa terenggut karena pandemi virus corona dan ekonomi global pun menjadi terpuruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com