Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Secara Umum, "Chokehold" Harus Dilarang, tapi...

Kompas.com - 13/06/2020, 14:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menuai perhatian, setelah menyatakan bahwa chokehold (teknik memiting) polisi harus dihentikan.

Meski begitu, dia sempat mengatakan bahwa penggunaan piting untuk melumpuhkan lawan "tedengar sempurna dan suci" jika terjadi di kondisi satu lawan satu.

Chokehold merupakan teknik di mana penegak hukum melingkarkan tangannya ke leher terduga pelaku, dengan maksud melumpuhkan dengan membuatnya tak bisa bernapas.

Baca juga: Dikritik Tidak Hormati Juneteenth, Trump Tunda Kampanye di Tulsa

Dalam wawancara dengan Fox News Jumat (12/6/2020), Trump menjelskan bahwa dia tidak suka dengan chokehold, kecuali dalam kondisi tertentu.

"Saya tidak suka pitingan. (Namun) kadang, jika Anda sendirian dan terpaksa melawan seseorang, sangat ampuh," jelas sang presiden.

Dilansir The Guardian, dia mencontohkan jika ada "orang yang sangat jahat" mendekati polisi dan biasanya situasi itu terjadi di tengah demonstrasi.

"Jika ada yang terkena piting, apa yang akan Anda lakukan? Melepaskannya dan berkata 'oh, mari kita ulang dari awal lagi?'," tanya dia.

Presiden dari Partai Republik itu mengatakan, pada situsi tertentu, teknik itu bisa dipahami. Tapi di sisi lain, dia mengakui penegak hukum sudah ngawur menggunakannya.

"Saya pikir konsep itu cukup bersih dan sempurna. Dengan yang terjadi, saya kira, secara umum, chokehold harus dilarang," jelasnya.

Diwartakan Sky News Sabtu (13/6/2020), ucapannya terjadi di tengah demontrasi memprotes kematian George Floyd yang mengemuka di AS.

Baca juga: Kampanye Trump Berisiko Menularkan Covid-19, Ini Peringatan Anthony Fauci

Floyd, seorang pria Afro-Amerika, tewas setelah lehernya ditindih polisi kulit hitam bernama Derek Chauvin di Minneapolis, 25 Mei lalu.

George Floyd tewas bukan karena chokehold. Namun teknik itu kini dianggap simbol kebrutalan polisi, dengan beberapa kepolisian kini melarang penggunaannya.

Seorang pria Afro-Amerika lainnya, Eric Garner, tewas pada 2014 setelah lehernya dipiting. Namun aparat membantah dan menyatakan mereka memakai pendekatan lain.

Dikutip CNBC, Trump menyebut praktik tersebut bisa dilarang "dalam beberapa kasus", dengan pemerintah pusat bisa memberikan "rekomendasi tegas".

Larangan pengunaan pitingan itu sudah diusulkan oleh Demokrat pekan lalu. Tidak diketahui apakah Republik memberikan dukungan.

Gedung Putih tidak memberikan komentar asal usulan tersebut, dengan Trump juga tak menyebutkannya dalam kampanye Kamis lalu (11/6/2020).

Baca juga: Foto Op Bersama Trump Depan Gereja, Jenderal Ini Akui Kesalahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com