Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bisa Lihat Anak-anaknya Saat Karantina, Pria Ini Menyamar

Kompas.com - 07/06/2020, 17:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pekerja industri minyak menceritakan kepada BBC bagaimana dirinya menyamar saat karantina berlangsung supaya bisa melihat anak-anaknya dari kejauhan tanpa mereka tahu. 

Eddie Flett, asal Edinburgh, diwajibkan menjalani karantina di sebuah flat dekat rumahnya sekembalinya di Skotlandia setelah terjebak di Kazakhstan selama 10 pekan.

Dia memutuskan menggunakan masker dan ponco sehingga anak kembarnya yang berusia dua tahun tidak mengenalinya dan datang mendekat.

Baca juga: Anggota Komunitas Telanjang Inggris Naik 100 Persen Selama Pandemi Virus Corona

Istrinya, Erica Clinefelter, mengatakan pemisahan itu adalah "sebuah mimpi buruk".

"Saya berusaha menahannya selama berbulan-bulan sampai kemudian saya tidak tahan dalam beberapa hari terakhir.

"Mengetahui bahwa suami saya dekat, tapi tidak di rumah sangat berat."

Eddie (51) mengatakan kepada BBC Skotlandia. "Bagian tersulit adalah berada dekat rumah".

"Kedekatan tersebut menyakitkan. Saya berdiri di pagar dan menyaksikan mereka bermain di luar rumah."

Dia lantas pergi ke taman sehingga dapat menyaksikan anak-anaknya, Isobel dan Cambell, dari kejauhan.

Erica, mengisahkan, "Kami mengatur waktu agar bisa berada di taman dan melihat anak-anak."

"Dia mengenakan masker dan ponco, kemudian duduk di bangku taman."

Eddie mengaku merasa "luar biasa fantastis" saat akhirnya bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.

Baca juga: Berkat Virus Corona, Pria Ini Jadi Akrab dengan 90 Tetangganya

Eddie adalah seorang konsultan logistik untuk sebuah perusahaan minyak. Pada 4 Maret lalu, dia ditugaskan bekerja selama empat pekan di ladang minyak di bagian barat Kazakshtan.

Namun, dia tidak bisa kembali ke Skotlandia untuk menjumpai Erica, anak kembarnya, dan putranya yang berusia 20 tahun, Alex.

Erica berkata: "Keterpisahan ini terasa lebih menyakitkan dari biasanya. Ini di luar kendali kami, penuh kekhawatiran dan kerisauan. Saya merasa marah karena begitu rapuh."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com