Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Singapura Tuai Kontroversi gara-gara Nasi Ambeng, Ada Apa?

Kompas.com - 05/06/2020, 10:31 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Kontroversi menyelimuti sebuah restoran di Singapura, akibat penamaan nasi ambeng di menu makanannya.

Violet Oon, restoran ternama Singapura yang khusus menyajikan hidangan khas Peranakan, meminta maaf setelah memberi nama menu teranyarnya Nyonya Nasi Ambeng Tray” atau “Baki Nasi Ambeng Nyonya”.

Melalui unggahan di laman Facebook-nya, Violet Oon mempromosikan hidangan ini sebagai baki yang terdiri dari nasi lemak kacang biru, ayam lemak, sambal terong, sambal goreng kentang cabai hijau, disertai ikan teri.

Baca juga: Ibadah Haji 2020: Singapura Juga Batal, Pakistan Mungkin Berangkat

Kritik pedas masyarakat Jawa

Terkait penamaan menu ini, kritik pedas langsung berdatangan baik secara formal maupun online dari komunitas masyarakat Jawa di Negeri "Singa".

Hidayah Amin, penulis dan pakar kebudayaan Melayu melalui laman Facebook-nya mempertanyakan dengan sarkastik, sejak kapan teman-temannya yang berdarah Peranakan menyajikan nasi ambeng.

Komunitas suku Jawa terutama diaspora Jawa yang tersebar di seluruh penjuru dunia juga menyampaikan keluhannya.

“Kami kecewa dengan penamaan ini. Anggota kita mulai dari yang di Singapura, Malaysia, Belanda, Madagaskar, Afrika Selatan, Kaledonia Baru hingga Suriname mengeluh.” tutur Indrata Kusuma Prijadi, Ketua Umum Paguyuban dan Yayasan Javanese Diaspora Network – Ngumpulke Balung Pisah Foundation, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis malam (4/6/2020).

Indrata mengkritik kesalahan besar penamaan ini adalah ketidaktahuan Violet Oon tentang sejarah dan tradisi nasi ambeng, yang merupakan makanan khas Jawa.

Baca juga: Menuju New Normal, Singapura Targetkan Masuk Fase 2 Persiapan pada Akhir Juni

Nasi ambeng seperti kita ketahui adalah makanan tradisional Jawa. Walau jarang, nasi ambeng masih sering disajikan di Indonesia pada acara selamatan, brokohan, munggahan, punggahan, dll."

"Restoran Indonesia juga mulai kembali menyajikan nasi ambeng. Yang tidak kalah penting, nasi ambeng tetap dilestarikan oleh diaspora Jawa yang membawa hidangan ini ke seluruh penjuru dunia, misal di Malaysia, Singapura, dan Suriname,” Indrata menjelaskan.

General Manager sebuah hotel di Bandung itu juga mempertanyakan penyajian Violet Oon yang tidak menggunakan nasi putih dan menggunakan lauk yang berbeda dari varian asli nasi ambeng.

“Tentunya nama menu ini sangat tidak menyenangkan bagi kami karena nasi ambeng sudah menjadi tradisi turun-temurun untuk dihidangkan pada hajatan tertentu. Nasi ambeng ini bukan makanan biasa. Pengurangan kesakralan tradisi adalah salah satu hal yang sangat kami khawatirkan.

Nasi ambeng yang dimasak oleh seorang berdarah Peranakan atau Nyonya tidak otomatis dapat diberi label Nasi Ambeng Nyonya.” Indrata melanjutkan.

Dia menilai kreativitas dalam dunia kuliner tetap dibutuhkan tetapi harus pada koridor yang tepat dan tidak diarahkan ke sajian tradisional turun-temurun seperti nasi ambeng.

Baca juga: Sebar Hoaks 15 Menit di Facebook, Sopir Taksi Singapura Dipenjara

Permintaan maaf Violet Oon

Violet Oon dalam permintaan maaf terbukanya mengakui kesalahan mereka yang gagal mencari tahu dan mengerti lebih jauh sejarah nasi ambeng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com