Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Korea Utara dan Korea Selatan Bersalah dalam Baku Tembak di Zona Demiliterisasi

Kompas.com - 27/05/2020, 16:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Baku tembak antara Korea Utara dan Korea Selatan di Zona Demiliterisasi (DMZ) dipandang sebagai pelanggaran gencatan senjata oleh PBB.

Secara teknis, dua Korea itu masih berperang, karena Perang Korea 1950-1953 hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Tembakan dari Korea Utara mengenai pos perbatasan Korea Selatan pada 3 Mei, dengan baku tembak terjadi beberapa menit kemudian.

Baca juga: Korea Utara dan Korea Selatan Baku Tembak di Zona Demiliterisasi

Komando PBB (UNC), badan yang mengawasi penerapan gencatan senjata, membuka penyelidikan atas insiden di Zona Demiliterisasi.

Dilansir AFP Selasa (26/5/2020), UNC dalam keterangan tertulis menyimpulkan bahwa kedua pihak melanggar Perjanjian Gencatan Senjata.

Penyelidikan itu menemukan Tentara Rakyat Korea (Korut) menembakkan empat peluru senapan ringan 14,5 mm, yang dibalas dua tembakan voli Seoul.

Namun, penyelidikan itu tidak bisa memastikan dengan jelas, apakah Pyongyang sengaja menembak ataukah mereka tidak sengaja.

UNC menjelaskan, militer Korea Utara tidak memberikan respons ketika diajak terlibat dalam investigasi. Sementara Seoul sangat kooperatif.

Kementerian pertahanan Korsel menyesalkan temuan PBB itu, seraya menyatakan bahwa mereka hanya melaksanakan respons sesuai prosedur.

Terlepas dari namanya, Zona Demiliterisasi adalah tempat paling ketat di dunia, yang dipenuhi dengan kawat berduri dan ranjau.

Kali terakhir dua Korea melakukan baku tembak adalah pada 2014. Pada 2017, seorang tentara pembelot Korut ditembaki, namun Korsel tak membalas.

Dalam pertemuan 2018, Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Korsel Moon Jae-in sepakat mengurangi ketegangan militer di perbatasan.

Namun, sebagian besar kesepakatan itu tak terlaksana. Terlebih setelah Korea Utara memutuskan komunikasi dengan Korea Selatan.

Pemutusan jalur itu terjadi sejak pertemuan Kim dengan Presiden AS, Donald Trump, di Hanoi pada Februari 2019 mengalami kebuntuan.

Baca juga: Menlu AS Yakin Baku Tembak Korut dan Korsel di Zona Demiliterisasi adalah Kecelakaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com