Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Amphan Terjang Sebagian Banglsdesh dan India, 22 Orang Tewas

Kompas.com - 21/05/2020, 14:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SATKHIRA, KOMPAS.com - Sebanyak 22 orang tewas ketika Topan Amphan menerjang sebagian Bangladesh dan timur India. Memaksa penduduk mengungsi di tengah virus corona.

Jutaan penduduk tanpa listrik ketika angin berkekuatan 150 km per jam itu menghantam kabel tegangan tinggi, dinding, hingga atap.

Warga di kota India Kolkata, di Negara Bagian West Bengal, terbangun ketika banjir dengan mobil terendam hingga kaca, dan bandara lumpuh.

Baca juga: Topan Amphan Terjang India dan Banglades, 2 Warga Tewas dan 5.500 Rumah Rusak

"Dampak Topan Amphan ini lebih parah dari virus corona," kata Menteri Utama West Bengal, Mamata Banerjee, seraya menyebut ada 12 orang tewas di wilayahnya.

Banerjee mengatakan, ribuan gubuk terendam lumpur, pohon-pohon tercerabut, dengan panen hancur dan jalanan tersapu oleh banjir.

Sementara dari pihak Bangladesh menyatakan, ada 10 orang tewas, termasuk bocah lima tahun dan pria 75 tahun yang tertimpa pohon.

Otoritas lokal menuturkan, mereka tengah menunggu kabar dari Sundarbans, situs Warisan Dunia UNESCO terkenal dengan hutan bakau dan harimau Bengal yang terancam punah.

Dilansir AFP Kamis (21/5/2020), pemerintah perlu menunggu kabar dari Sundarbans karena area itu disebut yang paling parah terdampak.

Kepala Sundarbans Moyeen Uddin Khan berujar, mereka khawatir jika hewan-hewan mati karena tersapu oleh ombak tinggi selama badai.

Baca juga: Siklon Amphan Mendekat, Dua Juta Warga India dan Bangladesh Akan Diungsikan

Topan terjadi setiap tahun dan memberikan kerusakan di pesisir Teluk Bengal, membunuh ratusan ribu orang beberapa dekade terakhir.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, sistem peringatan yang dipercanggih membuat pemerintah lokal bisa bersiap sejak dini.

Kerusakan masif

Topan Amphan melemah saat bergerak di kawasan utara ke Bangladesh, namun tetap berbahaya karena melepaskan angin kencang dan hujan deras.

Kekuatan besar itu masih terasa di Cox's Bazaar, disrik pengungsian yang menampung sekitar satu juta warga Rohingya dari Myanmar.

Amphan merupakan "topan super" yang menerjang Teluk Bengal sejak 1999, dan bisa melepaskan angin dengan kekuatan 185 km per jam.

Topan itu membawa gelombang badai, dinding air laut yang sering dianggap menjadi pembunuh dalam cuaca buruk, yang meraung ke daratan.

Baca juga: Topan Landa Filipina dan Hancurkan Rumahnya, Pria Ini Iris Pergelangan Tangan

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com