Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Peter Piot, Pakar Penyakit Menular dan Penemu Virus Ebola, Melawan Covid-19

Kompas.com - 16/05/2020, 19:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com -  Piot, direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine, sepanjang kariernya menangani berbagai penyakit menular, dan merupakan salah satu penemu virus Ebola pada 1976.

Ilmuwan asal Belgia ini memimpin program bersama PBB untuk menangani HIV/Aids antara 1995 dan 2008, dan saat ini adalah penasihat virus corona untuk Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Pengalamannya melawan Covid-19 adalah perjuangan melawan kematian, kata Piot.

Baca juga: 38 Suku Amazon di Brasil Terinfeksi Virus Corona

Dalam wawancara yang dimuat majalah Science, profesor yang tak pernah sakit parah ini mengatakan, "Setelah 40 tahun mempelajari dan memimpin langkah menangani penyakit menular termasuk HIV dan AIDS, akhirnya saya terkena virus".

Piot yang mendapatkan penghargaan pada 2017 dari Ratu Inggris Elizabeth atas jasanya dalam sains, saat ini masih dalam proses pemulihan setelah mengalami pneumonia parah dan harus dirawat di rumah sakit.

Pengalaman profesional dalam berbagai penyakit menular memberinya masukan tersendiri terkait kemungkinan dampak virus terhadap kesehatan masyarakat.

Gangguan ginjal kronis dan jantung

Ia memperkirakan banyak orang yang akan mengalami gangguan ginjal kronis dan masalah jantung setelah terinfeksi virus.

Namun ia mengungkapkan harapannya bahwa krisis akibat pandemi Covid-19 ini akan meredakan ketegangan politik terkait vaksin dan memaksa pegiat antivaksin mengkaji ulang penolakan mereka serta memimpin reformasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Umpat Polisi Terkait Virus Corona, WNI Diadili di Singapura

Dalam wawancara pertama sejak terinfeksi virus, profesor Piot mengatakan ia mulai merasakan gejala Covid-19 pada tanggal 19 Maret dengan sakit kepala berat dan suhu badan naik.

Gejala lain yang ia rasakan dan tak terkait virus corona adalah, "Tulang tengkorak kepala dan rambut sangat sakit, dan aneh sekali rasanya," katanya kepada majalah Belgia Knack dalam bahasa Belanda.

Versi bahasa Inggrisnya diterbitkan di majalah Science.

Saat awal ia tidak mengalami batuk namun instingnya menyebut ia terinfeksi Covid-19.

Ketika itu ia merasa gejala tersebut akan hilang dan tetap melanjutkan kerja sebagai penasehat khusus presiden komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Dirawat di rumah sakit karena virus setelah empat dekade menangani penyakit menular, merupakan sesuatu yang tidak ia perkirakan.

Baca juga: Dengan atau Tanpa Vaksin Virus Corona, Trump Bakal Buka AS

Virus 'balas dendam'

Peter Piot (belakang) di Kongo saat terjadi wabah Ebola tahun 1976.Peter Piot Peter Piot (belakang) di Kongo saat terjadi wabah Ebola tahun 1976.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com