Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor asal Universitas Jember Indonesia Tertahan di Nigeria karena Wabah Virus Corona

Kompas.com - 08/05/2020, 13:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Sudah tiga bulan, Profesor Dr. Achmad Subagio, ilmuwan dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, Indonesia berada di kota Benin, Nigeria, Afrika.

Prof Bagio, demikian sapaan akrabnya, merupakan pakar tepung mocaf yang diterbangkan ke Afrika untuk menjadi konsultan sesuai dengan bidang keahliannya.

Tepung mocaf merupakan tepung berbahan baku singkong atau ubi kayu yang dimodifikasi dengan teknik fermentasi menggunakan mikrobia, tepung ini memiliki fungsi untuk menekan biaya konsumsi tepung terigu yang cukup mahal.

Profesor ini memiliki agenda untuk memberikan konsultasi terkait teknologi pangan sesuai kepakarannya di kota Benin.

Prof Bagio diketahui berangkat ke Nigeria pada 15 Maret 2020, dan tertahan di Nigeria karena negara tersebut menerapkan kebijakan lockdown sejak 21 Maret 2020.

Baca juga: Jadi Guyonan Netizen karena Kesulitan Pakai Masker, Presiden Afrika Selatan Ikut Tertawakan Dirinya Sendiri

Semenjak kebijakan lockdown diberlakukan, Prof Bagio selalu mendapatkan pengawalan dari polisi Nigeria ketika beraktifitas dalam tempat tinggal yang disediakan perusahaan dan ketika melakukan penelitian lapangan, mengingat kondisi yang tidak kondusif di wilayah tempatnya berada.

Kota Benin memang kurang kondusif. Kota ini merupakan penghasil produk pertanian di Nigeria dengan hamparan kebun dan lahan pertanian yang luas.

Kondisi kota Benin menarik suku nomaden penggembala ternak, khususnya sapi, untuk menggembalakan ternak mereka di sana.

Suku nomaden ini adalah suku Fulani, mereka tak mengenal batas wilayah negara dalam menggembalakan ternaknya, oleh karena itu sering terlibat bentrok dengan warga lokal karena ternaknya masuk ke kebun atau lahan pertanian, bahkan bentrokan tadi sampai mengakibatkan korban jiwa.

Baca juga: WHO Sebut Afrika Bakal Jadi Pusat Wabah Covid-19 Selanjutnya

Perusahaan yang mengundang Prof Bagio juga menyediakan lokasi penginapan yang baik dan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar internasional.

Hal ini dilakukan mengingat kekhawatiran tren meningkatnya angka infeksi Covid-19 di negara-negara Afrika.

Penyebab peningkatan angka infeksi Covid-19 di Afrika adalah minimnya pengetahuan warga akan pencegahan Covid-19, masih rendahnya kesadaran dalam menerapkan gaya hidup bersih, fasilitas kesehatan yang terbatas, sanitasi yang buruk, dan berbagai faktor lain.

Upaya untuk kembali ke Indonesia

Pada Selasa (5/5/2020) lalu diadakan webinar atas kerjasama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) bersama keluarga Alumni Universitas Jember (Kauje) yang bertema Kronik Pandemi Covid-19 di Berbagai Benua.

Webinar itu mengundang Prof Bagio untuk berdialog tentang keadaannya di Afrika, yang mana perusahaan pengundangnya telah melakukan langkah maksimal untuk memulangkan dirinya.

“Sebenarnya pihak perusahaan yang mengundang sudah melakukan usaha untuk memulangkan saya ke Indonesia. Tapi tak ada maskapai penerbangan yang melayani penerbangan dari Nigeria ke negara lain hingga kini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com