Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Buka Toko, Pemilik Salon Rambut di AS Ini Dihukum 1 Minggu Penjara

Kompas.com - 08/05/2020, 11:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemilik salon rambut di Dallas, Amerika Serikat (AS) dipenjara selama seminggu karena menolak menutup bisnisnya selama lockdown.

Dilansir BBC, Shelley Luther, pemilik Salon à la Mode di Dallas hadir di persidangan pada Selasa (5/5/2020) setelah menolak surat permintaan penangguhan kegiatan bisnis karena aturan pembatasan dan sebuah perintah penahanan.

Menurut Hakim, Luther bisa terhindar dari penjara jika dia meminta maaf karena telah egois, menutup salonnya dan membayar denda.

Namun, Luther menolak dengan mengatakan, "Memberi makan anak-anak saya bukanlah tindakan egois."

Baca juga: Washington Jadi Pusat Wabah di Amerika Serikat

Dia hanya diminta menutup tokonya sampai Jumat, karena negara bagian itu berencana untuk membuka semua perbisnisan setelahnya.

Luther dikenakan denda 7.000 dolar AS (setara dengan Rp 104 juta) dan diperingatkan bahwa dendanya akan bertambah 500 dolar per hari dari saat itu sampai Jumat jika bisnisnya masih dibuka.

Hakim Eric Moyé mengatakan pada Luther, "Aturan hukum mengatur kita. Siapa pun tidak bisa mengaturnya dan menentukan sendiri apakah mereka akan patuh atau tidak."

Baca juga: Trump Sebut Wabah Covid-19 Terjadi karena Kesalahan Mengerikan China

Sebelumnya, seorang inspektur dan petugas polisi mengatakan pada pengadilan bahwa mereka melihat klien di dalam salon itu melakukan pemotongan rambut dan perawatan kuku sebagaimana dilaporkan oleh Texas Tribune.

Pada 25 April lalu, Luther tampak pada demonstrasi yang meminta pemerintah membuka kembali aktivitas bisnis, tidak mengacuhkan surat peringatan yang diterimanya.

Pekan lalu, dia mengatakan pada pengikutnya di Facebook bahwa dia punya hak untuk tetap membuka usahanya.

Baca juga: Virus Corona di AS Lebih dari 1 Juta Kasus, Presiden Trump Fokus Kampanye Pemilu

Di pengadilan, dia mengatakan pada Hakim, "Saya tidak sepakat dengan Anda, Yang Mulia, ketika Anda mengatakan saya egois karena memberi makan anak-anak saya tidaklah egois. 

Saya punya pegawai penata rambut dan mereka akan kelaparan karena mereka lebih memilih memberi makan anak-anak mereka.

Jadi, Yang Mulia, jika Anda berpikir bahwa hukum lebih penting daripada memberi makan pada anak, maka lanjutkanlah keputusan Anda namun saya tak akan pernah menutup salon saya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com