Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim

Kompas.com - 03/05/2020, 21:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim menyindir ucapan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad bahwa dia tak sabaran untuk berkuasa.

Dalam wawancaranya dengan radio BFM Rabu (29/4/2020), Anwar ditanya perihal komentar Mahathir bahwa dia "gila" akan jabatan PM Malaysia.

Anwar Ibrahim mengakui, dia begitu kecewa karena tidak bisa menjadi orang nomor satu Negeri "Jiran" selama 40 tahun karir politiknya.

Baca juga: Mahathir Tak Berencana Pensiun, Kritik Anwar Ibrahim Tidak Sabaran

Namun dilansir The Straits Times Kamis (30/4/2020), dia menegaskan tidak akan begitu berambisi menjadi PM Malaysia jika usianya mencapai 90 tahun.

Dia merujuk kepada Mahathir Mohamad yang menjadi PM saat berumur 92 tahun pada Mei 2018, sebelum mengundurkan diri di 24 Februari.

"Siapa yang gila untuk terus menjadi PM di usia 90 atau 95 tahun? Itu tak masuk akal. Tak mungkin saya harus menunggu hingga 90," sindir Anwar.

Anwar, yang kini beruusia 72 tahun, mengatakan dia tidak ingin berambisi mengejar titel PM jika usianya sudah menapak kepala sembilan.

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR_) itu sabar menunggu dua tahun sesuai janji politik dengan Mahathir, ketika mengalahkan koalisi Barisan Nasional di 2018.

Baca juga: Bukan Mahathir Mohamad, Bukan Anwar Ibrahim, Ini PM Malaysia Selanjutnya

Namun sejak saat itu, mantan PM berjuluk Dr M tersebut selalu mengubah tanggal suksesi saat ditanyakan kapan dia bakal menyerahkan jabatan.

Terakhir, Mahathir menyatakan dia berencana memberikan kursi kekuasaan kepada Anwar seusai pelaksaan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) November.

Mahathir menjadi perhatian setelah pada Maret, dia mengkritik Anwar yang tidak sabaran dalam pertemuan tertutup bersama petinggi Bersatu.

"Anwar jelas menggilai menjadi perdana menteri. Di masa lalu, dia mungkin bisa melakukannya karena dia mendapat banyak dukungan," kata dia.

Saat ini, klaim Mahathir, semua orang mendukungnya dan meminta agar Anwar Ibrahim tidak menjadi PM kedelapan Malaysia.

Baca juga: Anwar Ibrahim Mengaku Sudah Tak Percaya Mahathir Mohamad

Koalisi Pakatan Harapan goyah pada Februari setelah Bersatu, bersama Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Amanah Negara melakukan manuver.

Manuver yang sempat didahului pertemuan malam tersebut membuat Mahathir memutuskan untuk mengudnurkan diri pada 24 Februari.

Selama satu pekan, publik diombang-ambingkan mengenai skenario mulai dari Anwar berkuasa, hingga Mahathir bermaksud membentuk poros pemerintahan baru.

Namun pada 1 Maret, Raja Malaysia Sultan Abdullah dari Pahang resmi menunjuk Presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin, sebagai perdana menteri.

Saat ditanya apakah dia masih ingin menjadi PM, Anwar menjawab masih mungkin jika Pakatan kembali berkuasa dan kondisinya memungkinkan.

"Mengingat kesempatan yang diberikan, saya yakin negara butuh reformasi, dan saya bisa memainkan peranan kecil dalam prosesnya," ujar dia.

Baca juga: Mahathir Salahkan Anwar Ibrahim atas Krisis Politik Malaysia: Dia Terobsesi Jadi PM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com