Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Janji Pertahankan Kedubes AS di Yerusalem Jika Terpilih Jadi Presiden

Kompas.com - 30/04/2020, 13:28 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden mengatakan pada Rabu (29/4/2020) bahwa dia akan tetap mempertahankan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem, Israel jika terpilih menjadi presiden.

Padahal pada 2017 dia jelas-jelas tidak setuju dengan keputusan kontroversial yang dilakukan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Mantan wakil presiden Joe Biden mengatakan kala itu bahwa kedutaan tidak semestinya dipindahkan tanpa keputusan yang menjadi bagian dari perjanjian damai Timur Tengah yang lebih luas antara Israel dan Palestina.

"Namun kini sudah terjadi, saya tidak akan memindahkan kedutaan kembali ke Tel Aviv," ujar Biden dalam penggalangan dana yang dilakukan secara virtual.

Baca juga: Wanita yang Mengaku Dilecehkan secara Seksual oleh Joe Biden Punya Bukti

Lokasi Kedutaan AS itu berada di wilayah yang menjadi isu panas di mana Kota Yerusalem merupakan satu dari kota suci yang diperseterukan dalam konflik Israel-Palestina.

Israel merebut kendali bagian timur kota itu pada 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Israel mempertimbangkan kota itu sebagai ibu kota yang tidak dapat dibagi, namun bagi warga Palestina, bagian Timur diduduki secara ilegal dan melihat wilayah itu sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.

Trump menghancurkan status quo ketika dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengumumkan keputusannya untuk memindahkan kedutaan besar AS ke kota suci itu pada Desember 2017.

Baca juga: Joe Biden Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual kepada Mantan Asistennya, Tara Reade

Trump juga berulang kali membanggakan dirinya sebagai sosok yang paling pro terhadap Israel dalam sejarah presiden Amerika Serikat dan memangkas bantuan kepada Palestina, sebaliknya memberikan konsesi besar kepada Israel.

Sementara itu dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Biden berkata bahwa dia akan membuka konsulat di Yerusalem untuk melibatkan Palestina.

"Pemerintahan saya akan mendesak kedua belah pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk menjaga prospek solusi dua negara tetap hidup."

Ada pun pada Januari kemarin, menantu laki-laki Trump dan asisten senior Jared Kushner mengungkap rencana perdamaian Timur Tengahnya.

Baca juga: Kesampingkan Perselisihan, Joe Biden dan Trump Berbicara via Telepon

Rencana itu menawarkan pendirian ibu kota Palestina di Abu Dis, pinggiran kota Jerusalem dan memberikan persetujuan untuk 'mencaplok' permukiman Israel serta Lembah Yordan, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967.

Palestina, didukung oleh Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam dan Uni Afrika, telah menolak rencana tersebut.

Biden, yang selama masa jabatannya sebagai wakil presiden memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, telah mengatakan sebelumnya bahwa "kita tidak bisa takut untuk mengatakan kebenaran kepada teman-teman terdekat kita."

"Solusi dari dua negara itu adalah yang terbaik, jika bukan satu-satunya cara untuk mengamankan perdamaian di masa depan untuk Yahudi dan negara demokrat Israel," ujar Biden pada Oktober tahun lalu.

Baca juga: Makin Dekat Kunci Tiket Capres Demokrat, Apa Kunci Performa Moncer Joe Biden?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com