Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Trump, Iran Balik Ancam Bakal Hancurkan Kapal AS

Kompas.com - 23/04/2020, 20:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran melontarkan kecaman setelah Prsiden Donald Trump mengancam bakal menenggelamkan kapal yang melakukan pelecehan ke kapal AS.

Dalam pernyataannya, Teheran mengancam bakal menghancurkan "setiap kapal teroris AS" jika mereka merasa keamanan meeka di Teluk terganggu.

Hubungan dua negara kembali memanas, setelah Garda Revolusi Iran mengumumkan berhasil meluncurkan satelit militer mereka yang pertama.

Baca juga: Trump Perintahkan AS Hancurkan Kapal Iran yang Melecehkan Mereka

"Saya sudah menginstruksikan AL AS untuk menenggelamkan dan menghancurkan semua kapal Iran jika mereka melecehkan kapal kami di lautan," ancam Trump di Twitter.

Dalam konferensi pers, presiden 73 tahun itu menerangkan bahwa dia tidak mengubah aturan kontak senjata matra laut Negeri "Uncle Sam".

Dia menegaskan tidak ingin melihat ada kapal Teheran yang mengellingi kapal AS dan berusaha menggoda mereka. "Kami tidak tinggal diam. Kami bisa menembak mereka," kata dia.

Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami dalam pernyataan di televisi juga melontarkan ancaman yang sama, dikutip Sky News Kamis (23/4/2020).

"Saya memerintahkan AL kami untuk menghancurkan semua teroris Amerika di Teluk Persia yang mengancam keamanan kami maupun kapal lain," koar Salami.

Dia menekankan bahwa keamanan Teluk Persia adalah strategi prioritas mereka, dan mengaku serius dalam mempertahankan perairan di kekuasaan mereka.

"Amerika mempunyai pengalaman dengan kekuatan kami di masa lalu. Seharusnya mereka bisa belajar dari sana," tutur Salami kembali.

Baca juga: Insiden di Teluk, Ini Tuduhan Iran kepada AS

Pekan lalu, AL AS menyatakan 11 kapal Iran mengepung mereka, dan "melakukan aksi yang berbahaya serta melecehkan" di Teluk. Tapi, Teheran justru menyalahkan AS.

Wakil Menteri Pertahanan David Norquist berujar, Trump sudah memberikan peringatan kepada Iran mengenai kemampuan kapal perang mereka.

Jenderal Abolfazi Shekarchi, juru bicara militer Iran, menuding presiden ke-45 AS itu sudah "membully" mereka, dan menyebut seharusnya dia fokus pada wabah di negaranya.

Saat ini, AS adalah negara dengan tingkat kasus virus corona terbesar dunia, dengan 840.000 kasus positif, termasuk di antaranya adalah 3.500 personel militernya.

Ketegangan Iran dan AS pada tahun ini dimulai setelah Pentagon membunuh komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, pada Januari lalu.

Beberapa hari kemudian, Iran membalas kematian Soleimani dengan menghujani dua pangkalan AS dan sekutunya di Irak menggunakan rudal.

Baca juga: Tensi Memanas, 11 Kapal Iran Kepung 6 Kapal AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com