Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik Covid-19: Inspirasi dari "Kartini" Dunia | 659.583 Orang Sembuh

Kompas.com - 21/04/2020, 21:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah pasien sembuh Covid-19 mencapai 659.583 di seluruh dunia hingga Selasa (21/4/2020).

Untuk total jumlah kasusnya terdapat 2.503.472 menurut data dari Worldometers, dengan 171.810 korban meninggal dunia.

Kemudian di Hari Kartini tahun ini, terdapat sejumlah wanita pemimpin negara yang menuai pujian atas respons mereka menangani wabah Covid-19.

Berkat penanganan tepatnya, negara pimpinan mereka bisa meminimalisasi dampak virus corona.

Berikut adalah rangkuman 4 kabar baik Covid-19 hari ini.

Baca juga: Kabar Baik Covid-19: 636.909 Sembuh | Nol Kasus Baru di Hong Kong

1. 659.583 pasien sembuh

Data dari Worldometers menunjukkan hingga Selasa (21/4/2020) terdapat 659.583 pasien sembuh Covid-19 di seluruh dunia.

Angka ini adalah 79 persen dari 831.393 total kasus yang sudah ditutup. Sebanyak 21 persen sisanya adalah korban meninggal sebanyak 171.810.

Covid-19 secara keseluruhan telah mencatatkan 2.503.472 kasus sejak merebak pertama kali pada Desember 2019.

2. Inspirasi dari para "Kartini" dunia

Di tengah ketakutan akan mewabahnya Covid-19, sejumlah negara dengan pemimpin perempuan menuai pujian atas penanganan mereka.

Tidak hanya karena mereka menggelar tes secara massal, tetapi juga bagaimana mereka menyikapi wabah tersebut dengan penuh belas kasih.

Sejumlah perempuan itu di antaranya Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, dan PM Islandia Katrin Jakobsdottir.

Baca juga: Belajar dari Para Kartini Dunia dalam Menangani Covid-19

Merkel memerintahkan dilaksanakan 350.000 tes virus corona setiap pekan, sehingga mereka bisa mendeteksi gejala lebih cepat dan merawat secara efektif.

Selain itu, Merkel yang merupakan doktor bidang kimia kuantum juga menginstruksikan supaya ranjang di bagian perawatan intensif diperbanyak.

Tsai Ing-wen di Taiwan langsung menerapkan kontrol perbatasan, dengan Pusat Komando Kesehatan Nasional (NHCC) begerak cepat, ketika wabah virus corona merebak di China.

Pusat komando yang didirikan setelah wabah SARS itu langsung menanggapi potensi ancaman, menurut laporan terbaru dalam Journal of American Medical Association (JAMA).

Baca juga: Kisah Taiwan, Negara Non-Anggota WHO yang Sukses Atasi Virus Corona

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com