Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatkan 1.997 Kematian, Korban Meninggal Covid-19 di AS Capai 40.661

Kompas.com - 20/04/2020, 12:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal karena Covid-19 di AS mencapai 40.661 orang setelah otoritas kesehatan mencatatkan 1.997 kematian baru.

Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, jumlah yang dilaporkan pada Minggu itu (19/4/2020) mengalami kenaikan dari 24 jam sebelumnya.

Dilansir AFP, merujuk kepada data yang disajikan John Hopkins pada Sabtu (18/4/2020), AS mencatatkan 1.891 kematian karena Covid-19.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Lewati 20.000, Spanyol Perpanjang Lockdown hingga 9 Mei

Angka pada Minggu terjadi di tengah pernyataan Gubernur New York Andrew Cuomo, menyebut bahwa wilayahnya sudah melewati puncak wabah.

Adapun pada Rabu (15/4/2020), John Hopkins memaparkan data jumlah korban meninggal harian di Negeri "Uncle Sam" mencapai 2.500 orang.

Hingga saat ini, AS masih menjadi negara dengan tingkat infeksi maupun kematian karena virus corona tertinggi di seluruh dunia.

Selain 40.661 angka kematian, badan kesehatan setempat juga menyatakan sebanyak 759.086 terpapar dari virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu.

Di tengah masih tingginya angka kematian, ribuan rakyat AS turun ke jalan dan menentang rencana pemerintah negara bagian memberlalukan lockdown.

Di Washington, lokasi kasus pertama AS, sekitar 2.000 orang mengabaikan pembatasan sosial dan berunjuk rasa agar negara bagian dibuka lagi.

Di Denver, beberapa demontran mengenakan topeng wajah Presiden Donald Trump dalam aksi bertajuk "ReOpen Colorado" tersebut.

mereka frustrasi dengan cara pemerintah negara bagian merespons virus. "Penanganan ini lebih parah dari Covid-19," demikian tulisan di poster yang dibawa pengunjuk rasa.

Baca juga: Naik 4.491 dalam 24 Jam, Korban Meninggal Covid-19 di AS Capai 32.917

"Kami akan segera membuka negara. Kami akan melakukannya dengan sangat hati-hati. Saya pikir, kami akan berhasil," kata Trump.

Dalam konferensi pers, Wakil Presiden Mike Pence menyatakan, mereka mempunyai kapasitas tes yang cukup sebelum mencabut lockdown.

Dilansir Al Jazeera, Pence mengklaim Gedung Putih juga memenuhi kriteria lain sebelum memulai fase membuka kembali perekonomian.

Fase yang dimaksud antara lain tren penurunan kasus dalam 14 hari terakhir, dan kecukupan kapasitas dari rumah sakit untuk merawat pasien virus corona.

Pernyataan Pence itu mendapat tanggapan dari Gubernur Virginia, Ralph Northam, yang mengatakan ucapan pemerintah pusat "delusional".

"Kami bisa menggandakan tes hingga tiga kali lipat jika mempunyai cukup tes swab dan reagent yang cukup," ujar Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer.

Baca juga: China Revisi Angka Korban Meninggal Covid-19, WHO: Negara Lain Akan Melakukan Hal Sama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com