Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebahagiaan dan Kelegaan Warga Wuhan Setelah Lockdown Virus Corona Dicabut

Kompas.com - 08/04/2020, 14:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WUHAN, KOMPAS.com - Kebahagiaan dan kelegaan. Itulah yang terpancar dari balik masker warga Wuhan setelah lockdown virus corona dicabut pada Rabu (8/4/2020).

Sempat sunyi, stasiun kereta dan terminal bus penuh sesak oleh eksodus warga yang kembali menghirup udara bebas setelah 76 hari dikarantina.

Hao Mei, orangtua tunggal yang berasal dari kota tetangga Enshi, mengungkapkan dia ingin bertemu dua anaknya yang sudah dia tinggal.

Baca juga: Pertunjukan Lampu Warnai Berakhirnya Masa Lockdown di Wuhan

Sebab, perempuan yang bekerja di sekolah memasak itu terjebak di Wuhan begitu lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona diberlakukan Januari lalu.

"Anda tidak tahu! Saya sudah bangun dari pukul 04.00. Saya begitu senang. Anak saya juga senang karena ibu mereka pulang," kata Hao.

Dilansir AFP, ibu 39 tahun itu mengaku menangis setiap malam karena putrinya yang paling kecil masih berusia 10 tahun saat ditinggal.

Berdasarkan keterangan pemerintah setempat, sekitar 55.000 orang akan meninggalkan Wuhan menggunakan moda transportasi kereta.

Bus dan mobil juga mulai meninggalkan kota pada Rabu pagi setelah pembatas disingkirkan, dengan pencabutan itu terjadi tengah malam waktu setempat.

Baca juga: Pasar di Wuhan Mungkin Bukan Sumber Penyebaran Corona, Ini Alasannya

Lockdown pertama di dunia

Ibu kota Provinsi Hubei tersebut menjadi perhatian dunia setelah pada 23 Januari, China mengumumkan penutupan demi menanggulangi Covid-19.

Badan pengendalian penyakit China menyatakan, kemungkinan virus itu menular dari hewan liar ke manusia di Pasar Seafood Huanan.

Begitu Wuhan mengumumkan penutupan, kota lain di seantero Hubei mengkutinya. Membuat jutaan penduduknya terputus dari dunia.

Begitu Covid-19 itu menyebar ke seluruh dunia, sejumlah negara terpaksa menerapkan aturan kuno tersebut, membuat setengah umat manusia di rumah saja.

Di tengah korban, baik infeksi maupun meninggal, terus meningkat, kebijakan karantina massal itu mulai membuahkan hasil di Wuhan maupun kota lainnya di Negeri "Panda".

Dalam beberapa pekan terakhir, otoritas kesehatan setempat terus mengumumkan penurunan kasus penularan hingga kematian.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Nol Kasus Baru di Wuhan dalam 6 Hari Beruntun

Media China CCTV 13 menayangkan momen ketika salah satu gedung menggelar pertunjukan lampu untuk menandai berakhirnya lockdown di Wuhan karena wabah virus corona, Rabu (8/4/2020).CCTV via Sky News Media China CCTV 13 menayangkan momen ketika salah satu gedung menggelar pertunjukan lampu untuk menandai berakhirnya lockdown di Wuhan karena wabah virus corona, Rabu (8/4/2020).

Partai Komunis, yang dituding lambat dalam merepons wabah serta tidak membeberkan angka sebenarnya, menyebut kebijakan itu sukses besar.

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tokoh-tokoh Kunci dalam Sidang Donald Trump

Tokoh-tokoh Kunci dalam Sidang Donald Trump

Global
Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com