Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Ibu Hamil di Wabah Covid-19 Eropa, Antara Optimistis dan Cemas

Kompas.com - 28/03/2020, 13:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

PRAHA, KOMPAS.com - Di tengah merebaknya wabah virus corona di Eropa, beberapa ibu hamil menempuh langkah antisipasi, agar dapat melahirkan bayi yang sehat.

Veronika Legat (35) contohnya. Pengacara asal Ceko ini memutuskan kontak dengan keluarga dan teman-temannya, untuk menghindari tertular Covid-19 atau sekadar flu ringan.

Pihak rumah sakit juga memberi tahu jika Legat memiliki gejala pilek atau demam, bayinya yang lahir pada April mungkin akan diisolasi selama 2 minggu.

Baca juga: NBA Harus Tiru China Jika Ingin Musim 2019-2020 Dilanjutkan

Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit dari virus SARS-Cov-2 tersebut. Legat juga mungkin tidak diizinkan untuk menyusuinya.

"Saya tidak takut dengan virus, tapi saya kesal," kata Legat dari rumahnya di Praha, dikutip dari Reuters.

"Sampai (waktu) kelahiran kami tinggal di rumah, dan tidak akan bertemu siapa pun," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Polisi Bubarkan Pesta Pernikahan di Tengah Perkebunan: Harus Naik Turun Gunung

Ketika pandemi virus corona menyebar ke seluruh Eropa, ibu hamil seperti Legat diliputi campuran rasa kecemasan, kekesalan, dan harapan.

Beberapa khawatir dipisahkan dari bayinya, yang lain kecewa tidak bisa ditemani pasangan saat melahirkan.

Banyak juga yang harus merasakan pengurangan pertemuan medis sebelum melahirkan.

Baca juga: Satu Pasien Positif Covid-19 di Kota Padang Meninggal Dunia

Otoritas kesehatan telah mengumumkan berbagai aturan di banyak negara, memutuskan apakah ibu hamil dapat ditemani saat melahirkan, dan apakah harus dipisahkan dari bayinya jika sang ibu sakit.

Dalam beberapa kasus, aturan ini lebih ketat daripada rekomendasi yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

WHO mengatakan tidak ada bukti bahwa ibu hamil berisiko tinggi mengalami gejala lebih parah ketimbang populasi pada umumnya, jika mereka tertular virus corona.

WHO juga menganjurkan agar ibu hamil yang positif Covid-19 harus didorong untuk merawat dan menyusui bayinya seperti biasa, asalkan mereka menjaga kebersihan yang ketat.

Baca juga: London Lockdown, Angie Virgin Pasrah

Takut sendiri

Marika Antolec-Walczak (34) seorang hakim di Tychy, Polandia Selatan, mengatakan ketakutan terbesarnya adalah kesendirian.

"Dua kali melahirkan sebelumnya, suami saya sangat diperlukan membantu untuk mengatasi rasa sakit," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com