Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Iran Tolak Bantuan LSM Atasi Virus Corona

Kompas.com - 25/03/2020, 11:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Iran pada Selasa (24/03/2020) mengesampingkan bantuan dari asing untuk membantu menangani wabah virus corona ketika angka kematian akibat wabah itu sudah mencapai dua ribu orang.

Alireza Vahabzadeh, Penasihat Menteri Kesehatan Iran mengatakan dalam kicauannya di Twitter, "karena mobilisasi nasional Iran terhadap wabah dan penggunaan kapasitas medis angkatan bersenjata, Iran tidak merasa bantuan asing dalam pengaturan tempat tidur rumah sakit diperlukan. Jadi, kehadiran mereka kami kesampingkan," ujarnya.

Dokter lintas batas, Médecins Sans Frontières (MSF) pada Minggu (22/03/2020) mengatakan bahwa pihak mereka berencana mengirim tim dan peralatan untuk mendirikan 50 tempat tidur rumah sakit.

Hal itu membangkitkan perlawanan dari kalangan ultra-konservatif di Republik Islam Iran yang menuduh staf MSF akan bekerja sebagai mata-mata di Iran.

Baca juga: Belum Selesai Virus Corona, Seorang Pria Tewas akibat Hantavirus di China

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour sebelumnya mengatakan sebanyak 1.762 kasus baru terjadi dalam 24 jam terakhir. Angka itu menambah jumlah kasus infeksi menjadi 24.811.

Dalam sebuah pernyataan, pihak MSF mengatakan telah memperoleh izin dari pihak berwenang di Iran. Mereka juga menyuarakan ketidakpahaman mereka atas bantuan yang ditolak.

Padahal dua pesawat kargo telah tiba di negara itu membawa peralatan yang diperlukan untuk membangun fasilitas yang dibutuhkan.

Sembilan orang tim medis internasional termasuk dua dokter perawatan intensif telah tiba di Esfahan dan disambut oleh otoritas setempat.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kabar Baik, 103.396 Pasien Virus Corona Sembuh | Total Korban Meninggal di AS Bertambah 29 Orang dalam 24 Jam

LSM itu menyatakan siap untuk mempekerjakan kembali staf mereka dan juga kapasitas perawatan di tempat lain di Iran atau dengan cepat memindahkan tim mereka ke negara-negara lain di kawasan itu di mana masih banyak yang membutuhkan.

Iran memiliki angka kematian tertinggi keempat di dunia akibat virus corona setelah Italia, China dan Spanyol. Tapi tidak seperti negara lain, Iran belum menerapkan lockdown pada warganya.

Sebaliknya, pada liburan Tahun Baru Persia (Nowruz) dua pekan kemarin, jalanan penuh dengan orang-orang banyak yang berlibur mengunjungi keluarga mereka.

Meski pihak berwenang Iran telah meminta warganya untuk tetap di rumah, juga menutup pusat belanja dan rekreasi, warga Iran tetap banyak yang turun ke jalan pada perayaan Tahun Baru Nowruz.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Kematian Pertama akibat Virus Corona

Menurut Jahanpour, terdapat sepertiga staf pemerintah yang bekerja di kantor dan hanya mengurus administrasi vital untuk publik.

Dia juga mengabarkan kalau seluruh staf pemerintah yang bekerja mempraktikkan jarak sosial atau social distancing.

Pimpinan tertinggi Ayatollah Ali Khamenei telah meminta warga Iran untuk mengikuti instruksi dari pemerintah. "Sehingga Tuhan Yang Maha Kuasa akan mengakhiri musibah yang menimpa bangsa Iran, yang menimpa seluruh umat Islam dan seluruh umat manusia."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com