Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Virus Corona, Uni Eropa Tutup Perbatasan Selama 30 Hari

Kompas.com - 18/03/2020, 16:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa menyatakan, mereka akan menutup perbatasan mereka selama 30 hari, langkah lebih ketat menyusul merebaknya virus corona.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, kebijakan ini bakal diterapkan oleh 26 daerah yang berada dalam kawasan Schengen.

Penutupan pintu masuk Uni Eropa terjadi karena perkembangan signifikan wabah virus corona di Benua Biru dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pejabat PDAM Cianjur Pelesir ke Eropa di Tengah Pandemi Corona, Ini Penjelasannya

Italia, Spanyol, Perancis, tiga negara yang paling parah terdampak, mengumumkan lockdown di mana warganya dibatas pergerakannya di luar rumah.

Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, itu kini menjangkiti hampir 200.000, dengan 7.993 kematian di seluruh dunia.

Apa langkah Uni Eropa?

Dalam keterangannya, Von der Leyen menuturkan keputusan tersebut sudah disepakati para pemimpin UE dalam konferensi video Selasa (17/3/2020).

"Mereka mengatakan bakal segera menerapkannya. Ini bagus. Jadi kami bisa mencapai pendekatan terpadu mengenai perbatasan eksternal," kata Von der Leyen dikutip BBC.

Dia berujar, Inggris dan Republik Irlandia yang masuk ke dalam anggota Uni Eropa tapi bukan kawasan Schengen bakal diundang untuk menerapkan tindakan itu.

Presiden yang menjabat sejak Desember 2019 itu menerangkan, pihaknya mencari solusi terkait perbatasan internal negara UE karena masih ada warga yang tidak bisa keluar.

Baca juga: ISIS Larang Anggotanya ke Eropa untuk Hindari Virus Corona

Seperti apa perkembangan terakhir di Eropa?

Di Perancis, setiap orang yang hendak keluar rumah harus membawa dokumen izin. Jika tidak, mereka bakal didenda 135 euro, atau Rp 2,2 juta.

Keputusan tersebut diambil setelah Presiden Emmanuel Macron menerapkan lockdown ketat. Memerintahkan warga tidak bepergian ke mana-mana.

Pada Selasa, Negeri "Anggur" melaporkan adanya penambahan 16 persen. Mencapai 7.730 kasus infeksi, dengan 175 orang meninggal.

Di Spanyol, otoritas kesehatan lokal mengabarkan ada 11.826 penularan, 533 kematian, dengan 1.028 korban dinyatakan sembuh.

Pada Selasa tengah malam waktu setempat, Madrid mulai melarang adanya mobil yang masuk dari Perancis atau Portugal, terkecuali warga pendatang maupun pekerja lintas batas.

Di Jerman, yang telah melaporkan 9.367 infeksi dan 26 kematian telah melarang kegiatan keagamaan dan minta publik tidak berlibur.

Baca juga: Update Virus Corona 14 Maret: Eropa Pusat Pandemi | AS Darurat Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com