Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Internasional Soroti Jokowi yang Mengaku Minum Jamu Sejak Virus Corona Mewabah

Kompas.com - 15/03/2020, 11:29 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Media Singapura Straits Times yang mengutip dari Bloomberg, Presiden Indonesia, Joko Widodo dinilai telah memperkuat spekulasi bahwa ramuan herbal dapat menangkal infeksi virus corona.

Dalam pernyataannya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan bahwa dirinya saat ini telah mengonsumsi minuman berbahan campuran beberapa rempah.

Seperti jahe merah, sereh, kunyit dan temulawak. Jokowi mengonsumsi minuman yang akrab disebut jamu itu tiga kali sehari sejak virus corona merebak di Indonesia.

"Saya minum (jamu) itu sekarang, bukan teh, " ucap Jokowi.

Jokowi juga mengatakan kalau dirinya memberikan minuman itu kepada para tamunya baik itu di pagi hari, siang maupun malam.

Baca juga: Tingkatkan Keamanan dari Virus Corona, Perancis Lockdown Tempat Publik

Dijelaskan juga bahwa minuman herbal itu akrab disebut jamu di kalangan masyarakat Indonesia.

Namun, mereka menyoroti ucapan Jokowi tersebut sebagai tindakan yang malah memperkuat spekulasi kalau jamu mampu cegah dari infeksi virus corona.

Padahal, sejauh ini belum ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jamu dari rempah-rempah seperti jahe merah, sereh, kunyit dan lainnya mampu cegah infeksi virus corona.

Jokowi juga mengungkapkan kalau harga jamu yang diminumnya naik drastis karena bahan herbal di dalam jamu itu seperti jahe merah, kunyit dan temulawak juga naik harga sampai lima kali lipat.

Jokowi juga menjelaskan kalau seharusnya warganya menanam empon-empon itu di rumah mereka.

Sementara itu, media Australia seperti ABC pernah menyorot kepanikan warga Indonesia ketika kasus infeksi virus corona dinyatakan positif di Jakarta.

Media ABC mengabarkan bahwa masyarakat Indonesia mulai panik dan menyerbu tanaman obat untuk dijadikan ramuan jamu kesehatan.

Baca juga: Cerita Perawat Italia di Tengah Virus Corona: Saya Melawan Musuh yang Tak Diketahui

Spekulasi bahwa minuman herbal atau jamu mampu cegah infeksi virus corona juga pernah dilakukan di China.

Dilansir dari CNN, Xiong Qingzhen (38) seorang insinyur pesawat tak berawak di Wuhan telah menghabiskan lebih dari dua pekan di rumah sakit darurat pada Februari lalu karena terinfeksi virus corona.

Setiap pagi dan sore, Xiong mengeluarkan sekantung sup berwarna cokelat yang berisi obat tradisional China. Di dalamnya tercampur lebih dari 20 herbal termasuk ephedra dan ranting kayu manis juga akar licorice.

Sebenarnya Xiong tidak percaya ramuan itu mampu menolongnya dari infeksi virus corona. Tapi, di rumah sakit tempat dia dirawat, seluruh dokternya menggunakan metode TCM atau Traditional Chinese Medicine alias pengobatan tradisional China.

Xiong dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit itu. Di rumah sakit tersebut juga dikabarkan tidak memiliki pengobatan ala Barat.

Menurut Xiong, obat itu adalah "sup yang membersihkan paru-paru dan detoksifikasi" dan merupakan bagian dari dorongan pemerintah China untuk menggunakan pengobatan tradisional China (TCM) dalam memerangi wabah virus corona.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Salam Namaste dari India Jadi Populer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com