Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Senjata Era Perang Dunia II, Warga Desa di Swiss Ini Terancam Mengungsi 10 Tahun

Kompas.com - 28/02/2020, 13:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

BERN, KOMPAS.com - Warga sebuah desa di Swiss dilaporkan terancam harus mengungsi selama 10 tahun setelah senjata era Perang Dunia II hendak diungsikan.

Sembilan orang tewas dan banyak hunian hancur setelah lebih dari 3.500 ton amunisi di gudang senjata bawah tanah Mitholz meledak pada 1947 silam.

Kementerian Pertahanan Swiss menyatakan, peluang gudang senjata era Perang Dunia II itu sudah diremehkan selama beberapa dekade.

Baca juga: Warga NTT Temukan Benda Diduga Bom Perang Dunia II Seberat 600 Kg

Dalam keterangan mereka, dilansir Sky News, Kamis (27/2/2020), potensi bencana yang akan menimpa desa itu dan warganya "tak terelakkan".

Kementerian pertahanan menerangkan, pengerjaan untuk membersihkan sisa-sisa persenjataan bakal dilakukan pada 2031 mendatang.

Jalan utama yang menghubungkan antar desa harus dialihkan, berdampak pada Kandergrund dengan desa yang berlokasi di dataran tinggi, Kandersteg.

Rencananya, pemerintah akan mengonsultasikannya kepada masyarakat, di mana publik diharap memberi jawaban paling lambat 17 April.

Dalam situs resminya, Kemenhan Swiss menuturkan mereka akan membantu warga yang terdampak, dan bakal membahasnya dengan tokoh setempat.

Kementerian menerangkan jika rencana evakuasi selama 10 tahun menimbulkan masalah baru atau dianggap tak melindungi, pemerintah punya cara lain.

Antara lain dengan mengurangi risiko, dengan cara menutupi gudang yang menjadi pusat penyimpanan senjata Perang Dunia II menggunakan batu.

Sistem pendukung lain juga terpasang di dalam dan sekeliling lokasi, memungkinkan aparat mengukur temperatur, emisi gas, hingga pergerakan batu.

Adapun pemerintah di ibu kota Swiss, Bern, juga bersiap untuk mengumumkan keadaan darurat jika keadaan tidak bisa dikendalikan.

Baca juga: Bom Perang Dunia II Ditemukan, 54.000 Warga Kota di Italia Dievakuasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com