Pesantren dan Masjid di India Diubah Jadi Pusat Perawatan Darurat Pasien Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar

Pesantren dan Masjid di India Diubah Jadi Pusat Perawatan Darurat Pasien Covid-19

Shintaloka Pradita Sicca

Kompas.com - 11/05/2021, 16:59 WIB

Pesantren dan masjid di India dibuka untuk menampung pasien Covid-19, saat rumah sakit sudah kehabisan kamar perawatan.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Rekomendasi untuk anda

GLOBAL

Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra...

GLOBAL

Kapal Terbalik di India, 7 Orang...

GLOBAL

Menteri India Pingsan Saat Kampanye karena...

GLOBAL

Gadis 9 Tahun Ini Viral di...

GLOBAL

[UNIK GLOBAL] Pasien Pertama Cangkok Ginjal...

GLOBAL

Atas Permintaan Israel, DK PBB Segera...

GLOBAL

Rangkuman Hari Ke-783 Serangan Rusia ke...

GLOBAL

Ledakan Terjadi di Penampungan Pasukan Pro-Iran...

Terkini Lainnya

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global

25/04/2024, 19:30 WIB

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global

25/04/2024, 19:02 WIB

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global

25/04/2024, 17:53 WIB

Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Global

25/04/2024, 17:36 WIB

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional

25/04/2024, 17:04 WIB

Menteri India Pingsan Saat Kampanye karena Cuaca Panas

Global

25/04/2024, 17:00 WIB

Cerita Wartawan BBC Naik Bus yang Bisa Menyetir Sendiri di Seoul Korsel

Global

25/04/2024, 16:37 WIB

Drone Ukraina Tewaskan Sepasang Suami Istri di Wilayah Garis Depan

Global

25/04/2024, 16:17 WIB

Ketika Militer Myanmar Minta Bantuan Etnis Rohingya...

Global

25/04/2024, 16:09 WIB

Tentara Burkina Faso Dilaporkan Bantai 223 Warga Sipil dalam Satu Hari

Global

25/04/2024, 16:00 WIB

Kasus Korupsi Besar Lagi di Vietnam, Taipan Minuman Ringan Dipenjara atas Suap Rp 648 Miliar

Global

25/04/2024, 15:34 WIB

5 Fakta Negara Togo, Tanah Kelahiran Adebayor

Global

25/04/2024, 15:25 WIB

Netanyahu Sebut Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Antisemit

Global

25/04/2024, 15:00 WIB

160 Paus Pilot Terdampar di Pantai Australia, 26 Telah Mati

Global

25/04/2024, 14:08 WIB

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional

25/04/2024, 13:05 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Genosida Armenia, Apa Itu?

Menteri India Pingsan Saat Kampanye karena Cuaca Panas

Cerita Wartawan BBC Naik Bus yang Bisa Menyetir Sendiri di Seoul Korsel

Drone Ukraina Tewaskan Sepasang Suami Istri di Wilayah Garis Depan

Ketika Militer Myanmar Minta Bantuan Etnis Rohingya...

Tentara Burkina Faso Dilaporkan Bantai 223 Warga Sipil dalam Satu Hari

Kasus Korupsi Besar Lagi di Vietnam, Taipan Minuman Ringan Dipenjara atas Suap Rp 648 Miliar

5 Fakta Negara Togo, Tanah Kelahiran Adebayor

Netanyahu Sebut Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Antisemit

160 Paus Pilot Terdampar di Pantai Australia, 26 Telah Mati

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Terpopuler

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Terkini Lainnya

Terpopuler

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Now Trending