Kembali ke artikel
3
dari 4
Layar Penuh
Pendatang sudah hidup di tanah kami, kami tidak menikmati kemakmuran, tetap melarat dan bisa lebih melarat kalau ibu kota ada di sini. - Sabukdin, tetua adat Dayak Paser.
(BPI/YUDHISTIRA TRIBUDIMAN)