Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2023, 17:18 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang Indonesia mengenal tempe sebagai makanan yang murah dan mudah didapat.

Fiastuti Witjaksono, dokter gizi klinis, menyampaikan data bahwa 50 persen konsumsi kedelai di Indonesia adalah tempe, 40 persen tahu, dan sisa 10 persennya untuk memproduksi kecap.

Lebih dari itu, tempe merupakan protein nabati yang memiliki segudang nutrisi. Bahkan, disebut sebagai sumber protein.

"Setiap 100 gram tempe itu mengandung sekitar 20 gram protein. Tempe juga mengandung kalsium, zat besi, dan kalium," kata Fiastuti.

Kalsium berfungsi menyehatkan tulang dan gigi, zat besi bermanfaat mencegah animea, serta kalium untuk menyehatkan jantung.

Tempe juga mengandung isoflavon atau antioksidan yang dapat membuat organ dalam dan kulit lebih awet muda.

Menurut Fiastuti, tempe bisa disebut sebagai protein nabati dengan nutrisi lengkap. Sebab, olahan kedelai ini juga mengandung vitamin B12 yang biasanya hanya terdapat dalam protein hewani.

"Jadi kalau makan tempe, banyak sekali makro nutrisi dan mikro nutrisi tubuh yang bisa terpenuhi," tutur Fiastuti.

Ada alasan di balik tingginya protein dan nutrisi yang lengkap dalam tempe. Salah satunya, perubahan bentuk dari kedelai menjadi tempe.

"Tidak lagi protein utuh yang membutuhkan usus panjang untuk dicerna, tetapi bisa dengan usus pendek," kata dia.

Efek pemrosesan tempe juga membuat antioksidan dalam tempe meningkat dan menurunkan kadar asam fitat.

Baca juga:

Perbandingan nutrisi tempe dengan protein lain

Ilustrasi daging sapi australia. SHUTTERSTOCK/Mironov Vladimir Ilustrasi daging sapi australia.

Segudang nutrisi tempe tersebut boleh dibandingkan dengan dua bahan makanan lainnya, seperti tahu dan daging sapi.

Tahu sama seperti tempe, terbuat dari kacang kedelai, tetapi jumlah proteinnya tidak setinggi tempe.

"Protein tempe dua kali lipat dari tahu untuk berat yang sama. Protein ini penting untuk menyembuhkan luka dan menjaga imunitas," jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com