KOMPAS.com - Daechang merupakan sebutan untuk usus sapi besar di Korea Selatan. Belakangan ini, olahan daechang barbekyu ramai di media sosial.
Kebanyakan konten makan daechang yang viral merupakan video mukbang. Sedikit yang memperlihatkan kebiasan orang Korea saat makan daechang.
Park Seung Chan, head chef sekaligus direktur utama Chanchan Korean BBQ, mengatakan, masyarakat Korea Selatan memiliki kebiasaan menyantap daechang pada malam hari.
"Misalnya pas pulang kerja, makan dulu sama rekan kerja sambil dijadikan teman minum gitu," kata Chan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/1/2023).
Pelengkap makan daechang yang dimaksud adalah soju, minuman beralkohol di Korea Selatan.
Restoran barbekyu di Korea Selatan biasa menyuguhkan daechang, nasi, dan soju dengan kisaran harga normal, tidak terlalu mahal, menurut Chan.
"Biasanya orang Korea sukanya setelah makan daechang, di panggangannya ada minyak dari ususnya itu, dipakai untuk memasak nasi goreng, jadi terasa aroma dari lemaknya," jelas dia.
Baca juga:
Video makan daechang rata-rata menampilkan olahan jeroan ini dalam bentuk mengembang besar dan bertekstur lembut.
Menurut Chan, olahan daechang barbekyu umumnya tidak selalu mengembang seperti itu.
Selain ukuran ususnya yang sangat besar, daechang barbekyu yang terlihat mengembang juga sebenarnya disebabkan oleh kandungan lemak.
"Biasanya biar gambar daechang-nya bagus, lemaknya sengaja dimasukkan, padahal itu harus dibersihkan dan dibuang sebelum masak," tutur Chan.
Sebab menurut Chan, secara normal usus akan menciut setelah dimasak. Ukurannya tidak akan sama besar ketika masih mentah.
"Jadi, misalnya ada 100 persen lemak, saya biasanya menyisakan 30 persen lemaknya. Kalau mau ambil gambar daechang gak dibuang lemaknya biar terlihat besar," kata dia.
Baca juga: