Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Hadirnya Alat Masak Silikon, Sudah Diteliti Sejak 1824

Kompas.com - 21/09/2022, 18:06 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Silikon merupakan salah satu hasil olahan karet yang diproduksi bersama campuran unsur pendukung.

Dikutip dari laman Washington Post, ada tiga jenis karet yang biasa digunakan masyarakat umum. Di antaranya ada karet alam (berasal dari getah lateks), karet sintetis, dan karet silikon.

Munculnya jenis karet sintetis dan karet silikon diharapkan oleh ahli kimia dapat menduplikasi sifat karet alam dan memperbaiki aspek-aspek yang dirasa masih kurang.

Karet silikon belakangan jadi produk karet yang cukup populer, khususnya untuk alat masak.

Dikutip dari laman Gelovations Europe, secara teknis silikon aalah elasmator modern (polimer elastis) yang dibuat dari silikon dan oksigen, serta dikombinasikan dengan karbon dan hidrogen.

Keberadaan batu berbasis silika (silikon dioksida) dan kuarsa (pasir) sudah dianggap penting oleh manusia sejak zaman dahulu untuk perlindungan dan bertahan hidup.

Seiring berjalannya waktu orang-orang Romawi mulai mengolah silika menjadi kaca.

Ini kemudian disusul dengan pengerjaan ekstraksi silika dari pasir oleh para ilmuwan selama abad ke-19.

Baca juga:

Ilustrasi alat makan bayi yang dibuat dari silikon.Dok. Shutterstock/Savanevich Viktar Ilustrasi alat makan bayi yang dibuat dari silikon.

Pada 1824, ahli kimia Swedia Jons Jacob Berzelius berhasil mengisolasi silikon sendiri. Proses isolasi ini melibatkan kalium dan klorin, sehingga menghasilkan Silikon tetrachloride, yaitu senyawa yang digunakan untuk memproduksi silikon saat ini.

Pengembangan senyawa pembentuk silikon kemudian dilanjutkan oleh Henri Sainte dan Slaire Deville. Mereka menemukan bentuk silikon yang lebih umum dikristaliasai 31 tahun kemudian.

Setelah itu penelitian mengenai pengembangan silikon dilanjutkan pada pertengahan abad ke-19 oleh ahli kimia. 

Sejak saat itu karet silikon mulai dikembangkan menjadi produk komersial pada pertengahan abad ke-20.

Produksi silikon untuk tujuan komersial pertama kali diteliti oleh James Franklin Hyde pada 1930. Ia menggabungkan keunggulan kaca (kimia organik) dan plastik (anorganik).

Proses produksi ini disinyalir mengarah pada produksi silikon secara komersial di sebuah perusahaan multinasional dari Amerika bernama Dow Corning Corporation.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com