KOMPAS.com - Unagi atau sidat merupakan makanan populer di Jepang. Sajian mirip belut ini biasanya disantap saat musim panas tiba.
Musim panas di Jepang umumnya berlangsung pada Juni hingga Agustus.
Berdasarkan kalender lunar, orang Jepang akan memilih satu hari selama musim panas untuk memperingati hari makan unagi atau dikenal juga dengan sebutan Doyo no Ushi no Hi.
Jika diartikan secara harfiah, Doyo no Ushi no Hi berarti hari sapi selama periode pergantian musim.
Dahulu, banyak restoran melakukan promosi dengan mengajak orang untuk makan unagi selama Doyo no Ushi no Hi.
Bahkan tradisi makan unagi dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tepatnya pada Zaman Edo yang berlangsung selama 1603-1868, seperti dilansir Savor Japan.
Baca juga:
Kandungan nutrisi unagi yang dinilai luar biasa menjadi alasan utama mengapa banyak orang Jepang menyukai makanan ini. Terlebih bila dihubungkan dengan musim panas.
Pasalnya, unagi mengandung lemak lezat yang membuat bagian dagingnya terasa lembut meski dipanggang.
Selain itu, unagi memiliki kandungan vitamin A, B1, B2, D, E, dan asam lemak omega 3.
Kandungan nutrisi unagi tersebut dipercaya mampu memberikan stamina akibat kelelahan selama musim panas yang mencapai rata-rata suhu sebesar 29 derajat celsius, seperti dikutip Smithsonian Magazine.