Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Usaha Pemasok Ikan Laut di Trenggalek Jawa Timur, Ada Sejak 1990-an

Kompas.com - 20/04/2022, 17:04 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai jenis ikan laut yang kerap ditemui di pasar berasal dari hasil tangkapan para nelayan di daerah pesisir. 

Jenis dan jumlah ikan yang ditangkap akan berbeda setiap hari, tergantung cuaca saat melaut.

Di daerah Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terdapat usaha pemasok ikan laut yang sudah beroperasi sejak 1990-an.

Ponidi, pemilik sekaligus pemasok ikan laut menceritakan bagaimana kesehariannya menjemput ikan hasil tangkapan nelayan, hingga dijual ke para pedagang ikan di pasar.

Baca juga:

Ilustrasi ikan cakalang. Dok. Shutterstock/ Budiharjo Slamet Ilustrasi ikan cakalang.

Pengambilan ikan di TPI

Ponidi mengatakan bahwa hasil tangkapan ikan para nelayan dari laut akan dibawa ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). 

Di sana para nelayan akan berkumpul dan melelang hasil tangkapannya ke pembeli. Biasanya orang-orang yang datang ke TPI yaitu para pemasok ikan.

Seperti sistem lelang pada umunya, ikan yang terjual yaitu ikan dengan harga tertinggi.

"Waktu pengambilan ikan ke TPI itu tentatif, tergantung daratnya kapan. Kadang pagi, siang, sore, ada juga yang malam," kata Ponidi saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon pada Jumat (8/4/2022). 

Ia menyampaikan bahwa akhir-akhir ini pelelangan ikan dilakukan pada malam hari dan jumlah ikan yang dilelang pun tidak banyak.

"Sangat berbeda dengan keadaan mendekati Lebaran tahun lalu. Tahun lalu banyak, sedangkan sekarang sedikit," ujar Ponidi.

Menurutnya, kurangnya jumlah ikan yang berhasil ditangkap oleh nelayan di Trenggalek disebabkan faktor cuaca.

Ponidi menyampaikan bahwa akhir-akhir ini Trenggalek sering hujan. Ikan laut yang terkena air tawar (air hujan) akan masuk ke dalam laut, tidak keluar. Sementara pada Lebaran tahun lalu, cuaca cenderung cerah.

"Enggak menentu jumlah ikannya, biasanya rata-rata per hari ada 20 hingga 25 ton. Tergantung musimnya," terang Ponidi terkait jumlah ikan yang bisa didapatnya.

Mendekati Lebaran, ia memperkirakan beberapa jenis ikan yang akan muncul yaitu layang, tongkol, cakalang, dan tuna.

Baca juga:

Ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna) hasil tangkapan Umar Papalia, 42 tahun diatas perahu di Desa Waepure, Kecamatan Air buaya, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Minggu (31/11/2021). Sebanyak 123 nelayan kecil penangkap ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna) di Pulau Buru, Maluku, berhasil meraih sertifikat ecolabelling Marine Stewardship Council (MSC) pada tahun 2020. Sertifikasi MSC ini merupakan yang pertama di dunia untuk nelayan dengan alat tangkap pancing ulur ikan tuna sirip kuning.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna) hasil tangkapan Umar Papalia, 42 tahun diatas perahu di Desa Waepure, Kecamatan Air buaya, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Minggu (31/11/2021). Sebanyak 123 nelayan kecil penangkap ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna) di Pulau Buru, Maluku, berhasil meraih sertifikat ecolabelling Marine Stewardship Council (MSC) pada tahun 2020. Sertifikasi MSC ini merupakan yang pertama di dunia untuk nelayan dengan alat tangkap pancing ulur ikan tuna sirip kuning.

Pengangkutan ikan

Setelah membeli ikan di TPI, ikan ditaruh di dalam keranjang dan dibawa menggunakan mobil bak terbuka menuju gudang penyimpanan ikan.

Sesampainya di gudang, ikan dikemas di dalam kotak berbahan styrofoam berisi bongkahan es agar ikan tetap segar. 

"Kalau sudah dikemas, ikan dikirim ke pasar yang kuat. Biasanya sebelum dikirim, saya telfon dulu ke pedagang ikan untuk mengabarkan ketersediaan jenis ikan dan harga jual," ungkap Ponidi.

Setelah mencapai kata sepakat, nantinya akan ada mobil pengangkut yang datang menjemput ikan dari gudang untuk dijual di pasar oleh para pedagang. 

Baca juga: 2 Jenis Ikan yang Boleh Dimakan Mentah Selain Salmon

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com